Istri yang terabaikan Bab 47

 Istri yang terabaikan Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰



47. Bu Dini.


“Spada....” 


“Spada....”


Sudah ada 30 menit Isyana berdiri di depan gerbang rumah mewah di kota dekat kampus tempat ujian Isyana masuk universitas.


Akan tetapi tak kunjung dibukakan gerbangnya. 


“Benar kan ini rumahnya? Jalan cempaka no 5, duh kalau nyasar gimana nih? Tukang ojek udah pergi lagi,” gumam Isyana panik. 


Selama menikah dengan Lana, Isyana kan seperti tawanan tak tahu arah. Sebelum menikah Isyana anak kuper yang tahunya, kebun neneknya dan sekolah. Isyana pergi- pergi hanya melihat google map. 


“Aku telpon aja kali ya orangnya!” batin Isyana kemudian menelpon nomer telepon pelanggan yang memesan tanamanya itu. 


Tuuut. Tuuuut! 


“Duh kok nggak nyambung? Apa aku ditipu?” gumama Isyana mulai takut. 


Isyana telepon lagi. 


“Alhamdulillah nyambung,” batin Isyana senang. 


Telepon Isyana terhubung tidak lama panggilang, Isyana dijawab. 


“Maaf Bu... saya penjual tanaman yang mau antar tanaman tempo hari!” tutur Isyana dalam telepon. 


“Oh yang dari Isyaa Flora?” 


“Ya benar.. saya sudah di rumah Anda!” tutur Isyana 


“Oh ya? Senang sekali beneran diantar? Sudah lama?"


"Lumayan, 20 menitan,"


"maaf- maaf, kami baru selesai yoga! Bentar ya!” jawab pelanggan Isyana yang ternyata suaranya seperti perempuan paruh baya. 


Tidak lama pelayan rumah itu membukakan pintu gerbang. 


“Lain kali pencet Bell ya Mbak... nggak kedengeran dari dalam kalau hanya ketuk- ketuk! Ini belnya” tutur pelayan rumah itu. 


“He... maaf!” jawab Isyana. 


Pagar rumah itu begitu tinggi dan besar ternyata di dalamnya juga rumahnya besar, halamannya luas dan banyak tanaman besar. Jadi tidak akan ada yang dengar kalay bukan security, sayang securitynya sepertinya belum datang.


Isyana yang kurang berpengalaman tidak tahu kalau ada bel kecil di tengah pagar. 


Pelayan kemudian membawa Isyana menemui pemilik rumah itu. Keluarlah perempuan paruh baya yang senyumnya sangat elegan dan cantik. Dari kerutan wajahnya, perempuan itu seumuran dengan mertuanya. 


“Selamat Pagi, Nyonya!” sapa Isyana membungkukan badan.


"Pagii dari Isya Flora ya?"


"Iya Nonya!"


“Sini masuk. Sini- sini duduk. Mana pesananku?” tanya Ibu itu di depan teras.


Akab tetapi Isyana tidak mau masuk. Isyana kemudian mengeluarkan bungkusan kardus yang berisi Aglonema cantik beserrta pot yang Isyana hiasi sendiri, sehingga Isyana mematok harga mahal, bahkan dua kali lipat dari harga beli Isyana pada petani sebelumnya.


Untung saja Isyana bisa tau pasar, Isyana tau link orang kaya dan orang seserhana, Isyana tahu kemana dia menawarkan daganganya. 


“Waah cantiknya...sama seperti penjualnya!” ucap Perempuan paruh baya itu sangat suka dengan pot dan tanaman Isyana.

Tanaman Isyana sebelumnya hanya berbalut polibek kecil, murah dan tidak mengkilap. Oleh Isyana diberi cairan pengkilap pupuk dan pot sehingga tampak sangat cantik.


"Terima kasih!" jawab Isyana senang.


Dilihat dari rumahnya ibu dini istri orang kaya yang hoby tanaman dan tidak sayang uang. Tentu saja jika Isyana mematuk harga lima puluh ribu per daun dan ditambah harga pot cantik 50 ribu tidak kebaratn. 


Sekali jalan, berkat ide dan ketelatenan Isyana memoles tanamanya, Isyana pagi itu mengantongi uang satu juta. 


“Oh ya, kita belum kenalan secara resmi ya. Kenalkan aku Dini!” tutur Ibu itu ramah, dan mengulurkan tanganya. 


Isyana mengangguk tersenyum. Dan menyambutnya dengan sangat terharu Isyana Tuhan beri kesempatan bertemu pelanggan- pelangganya yang baik dan ramah. 


“Nama Saya Isyana Putri Anjani, Ibu bisa panggil saya, Isya atau Putri!” jawab Isyana. 


“Biar sama kaya tokomu, Ibu panggil Isya aja ya!” 


“Ya Bu!” 


“Ayo masuk, makan dulu, istirahat dulu, pasti capek kan?” 


“Terimakasih, saya langsung pulang saja!”  jawab Isyana menolak.


“Eh nggak boleh gitu? Kamu jauh- jauh dar kota Bunga kesini? Naik apa sama siapa? Aku tidak melihat ada kendaraan di depan? Istirahat dulu, Yuk!” 


“Maaf Nyonya saya memang hanya naik bis dan ojek online, tapi saya harus pergi!” 


“Naah kan, naik bus pasti capek kaan? Udah istirahat aja, emang mau kemana?” tanya Bu Dini. 


“Saya mau ada ujian masuk universitas Nyonya. Maaf!” jawab Isyana jujur.


“Oh gitu? Kamu baru mau daftar kuliah? Ya... ya...!” jawab Bu Dini mengangguk wajahnya memancarkan aura senang dan antusias mendengar Isyana mau kuliah.


“Iya Nyonya!” 


“Jadi kamu jualan ini? Punya kamu sendiri atau bagaimana?” 


“Iya...usaha kecil- kecilan Nyonya, semoga bisa untuk menutup uang kuliah!” 


“Waah kamu keren ya. Kamu daftar di Universitas Negeri Sukses?” tanya Bu Dini lagi. 


“Iya Nyonya!” 


“Siapa namamu dan berapa nomer ujianmu? Ambil jurusan apa?” tanya Bu Dini di luar dugaan Isyana. 


Tapi Isyana yang penuh tanda tanya tak menjawab dan hanya tersenyum. Untuk apa tanya nomer ujian?


“Maaf Nyonya saya tidak hafal. Oh ya, saya sudah hampir telat, Saya pamit undur diri, terima kasih!” jawab Isyana pamitan. 


Bu Dini pun hanya mengangguk kagum, dari sikapnya terlihat Bu Dini menyukai Isyana. Bu Dini kemudian memperbolehkan Isyana pergi. 


“Besok, aku akan tawarkan tanaman- tanamanmu pada teman arisanku. Biar mereka beli ke kamu ya!” tutur Bu Dini mau promokan dagangan Isyana.


“Siap Bu, terima kasih!” 


“Semoga sukses ujianmu ya!” 


“Terima kasih Bu!” jawab Isyana. 



Bersambung.  🥰🥰 Bab 48


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 47"