Istri yang terabaikan Bab 33

 Istri yang terabaikan Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


33. Mommy Ara


Di sebuah ruang rumah sakit, yang terbilang mewah dan sudah dipesan khusus, seorang ibu dan anak perempuan cantiknya sedang mengobrol. Sementara Daddy nya duduk diam mendengarkan sembari menghadap laptop menyelesaikan pekerjaanya.


Meski Putri masih di bawah umur, untuk ruang khusus Putri dibolehkan masuk menjenguk ibunya jika ibunya sudah stabil. Akan tetapi tetap tidak boleh ikut saat ada tindakan.


Saat Isyana membawa Mommy Putri, Isyana memang mengutamakan nyawa pergi ke rumah sakit terdekat. Akan tetapi setelah Mommy Putri sadar, Tuan Aksa memindahkan ke rumah sakit khusus kepunyaan kawan Tuan Aksa. 


Rumah sakit swasta meski letaknya di kota kecil akan tetapi terkenal di seluruh negeri sebagai rumah sakit yang spesifik menangani penyakit seperti yang diderita Mommy Putri. Itulah sebabnya agar tidak bolak balik, keluarga Putri pindah dari kota besar ke kota kecil itu. 


Kota B juga merupakan kota kelahiran Mommy Putri. Di kota B juga suasananya lebih tenang dan membuat Mommy Putri nyaman. 


“Jadi yang membawa Mommy ke hospital, tante Bungamu itu Nak?” tanya Mommy Putri yang bernama Tiara atau dipanggil Mommy Ara. 


“Yah Mom, am sowly Mom, Puteli mainya lama, Mom jadi pingsan sendilian!” ucap Puteri sedih. 


“No.. sayang, Mommy kan memang sering pingsan, Mommy pingan bukan karena Putri! Thank you yah sudah bantu Mommy” jawab Mommy Ara ramah.


“Tante Bunga pamitan, katanya mau tidak tinggal di sini lagi, iam so sad, Mom!” tutur Putri bercerita sedih.


Tempo hari kedatangan Isyana kan memang berpamitan tidak tinggal di situ lagi dan memberitahu kalau Isyana sebenarnya punya suami. 


Mommy Ara tersenyum lembut dengan muka pucat dan kepalanya yang sudah tak berambut. Mommy Ara ikut sedih melihat putri kecilnya sedih. 


“Do you love her?” tanya Mommy.


“Yah, she is look a like angel Mom, tante Bunga baaaik sekali sama puteli, tante Bunga juga sayang sama Mommy kok!” tutur Putri menceritakan Isyana seperti ibu peri yang menemaninya di saat Putri kesepian.


Apalagi di greenhouse Isyana banyak bunga- bunga, jadi Putri menggambarkan seperti peri di dunia dongeng. 


“Puteli sedih tidak bisa melihat tante Bunga lagi. Padahal puteli senang kalau ada Tante Bunga di sini, temani Puteli belmain,” lanjut Puteri lagi malah curhat ke Mommy dan Daddynya. 


“Tante Bungamu itu punya keluarga Nak. Puteri kan ada Mommy dan Daddy, nggak boleh begitu!” tegur Daddy Putri yang sebenarnya tidak begitu suka Putri terlalu dekat dan ketergantungan dengan orang lain. 


Dady Puteri tidak mau Putri sayang ke orang lain melebihi Mommynya. Padahal Mommynya kan masih hidup. Momny Putri juga pasti akan sembuh. Sekarang justru sedang butuh semangat dan waktu yang lebih banyak bersama Putri.


Akan tetapi berbeda respon dengan Mommy Ara yang justru mendukung Putri punya teman lain selain dirinya. Ara sadar dirinya dan suaminya sama- sama anak tunggal. Putri tidak punya tante ataupun Kakak.


Mommy Ara justru sangat bahagia anaknya bisa ceria lagi apapun jalanya. Mommy Ara kemudian menggelengkan kepala dan mengkode suaminya, untuk tidak mematahkan Putri.


“Puteri jangan sedih, Sayang. Kan masih punya nomer tante Bunga kan? Coba telepon, tanya dimana alamat rumahnya, kapan- kapan kita main kasih hadiah untuk tantemu karena sudah bantu Mommy, oke?” sahut Mommy Ara memberi solusi, berbeda respon dengan Daddy Aksa. 


“Lealli? Mommy mau temani Puteli main ke rumah Tante Bunga?” tanya Puteri girang.


“Yeah, really dong! Mommy kan juga ingin berteman dengan tante Bungamu!” jawab Mommy Ara lagi dengan suara yang sangat lemah. Mommy Ara melirik ke Daddy Aksa yang menghela nafas mengantongi tangan ke sakunya. 


“Hahhh!” Daddy Aksa tidak bisa berkata- kata lagi, dia pun siap memberikan ponsel. Terserahlah anaknya dan istrinya mau apa yang penting keluarganya bahagia.


Putri dan Ara kemudian menekan tombol telepon menghubungi Isyana via video call.


Lama telepon mereka tidak diangkat. Sampai Putri kesal. 


Setelah melakukan panggilan ketiga kalinya sambungan video itu terhubung. 

Di tangkapan layar, Isyana terlihat berada di sebuah bus, matanya sembab dan ujung bibirnya biru.


Akan tetapi Isyana tetap mencoba memberikan senyum ramahnya ke Putri dan anggukan salam hormat ke Mommy Ara. 


Mommy Ara sedikit terhenyak dan curiga melihat wajah Isyana. 


“Tante Bunga sakit lagi?” ceplos Putri polos melihat lebam biru Isyana bertambah. 


“Ehm...” di bus yang jauh di sana Isyana beerdehem bingung dan tidak nyaman.


“Tante lagi di Bus... nggak jelas suaranya, udah dulu ya! Nanti telepon lagi” jawab Isyana beralasan. 


“Oh.. tante mau kemana?” tanya Putri lagi. 


Tapi sayangnya video call itu sudah Isyana matikan duluan. Moommy Ara kemudian melirik suaminya. 


“Sepertinya Nona Putri sedang dalam keadaan tidak baik Mas!” ucap Ara ke Aksa.


Saat mereka berkenalan Isyana menyebutkan namanya Putri juga. 


“Bukan urusan kita, sudah sini ponselnya!” jawab Tuan Aksa dingin. 


“Tapi aku ingin tahu, dan aku peduli Mas!” jawab Mommy Ara. 


“Tante Bunga cakit juga ya Mom? Tante Bunga di bus? Apa mau pelgi jauh? Kita belalti tidak jadi main kelumahnya?” tanya Putri lagi dengan polos nya.


Orang tua Putri pun hanya menelan ludahnya. Entah racun apa yang Isyana beri, kenapa Putri begitu peduli dengan Isyana. Karena Putri anak semata wayang, semua akan mereka lakukan untuk kebahagiaan Putri. 


“Coba kita tanya ya? Tante Bungamu mau kemana?” jawab Mommy Ara. 


Tuan Aksa mengalah lagi, memberikan ponselnya lagi. Mommy Ara dan Puteri kemudian chattingan dengan Isyana. 


Betapa bahagianya Puteri dan Mommy Ara saat tahu kalau Isyana ternyata dalam perjalanan ke kota B, dan mau menetap kembali di kota B. 


“Kalau Mommy belobat, Puteli main ke tante Bunga ya Mom!” celetuk Puteri. 


“Iya Sayang. Kalau Mommy sehat, Mommy juga ikut main ya!” 


“Oke!” jawab Puteri senang. 


****


Semoga Isyana dan Momy Ara bersahabat yaaa...


Doain Momy Ara sembuh juga yaa.?


Hehehe.


****


Bersambung.  🥰🥰 Bab 34


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 33"