Istri yang terabaikan Bab 32

 Istri yang terabaikan Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


32. Bomerang.


Seseorang yang hatinya penuh dengan keserakahan dan menempuh jalan yang salah untuk mencapai tujuanya tidak akan pernah tenang hatinya.


Ambisi selalu datang menyusup. Ketakutan pun akan terus mengejar, jiwanya akan terus gelisah dan haus. 


Seharusnya dengan membuat orang lain bercerai, itu merupakan dosa besar untuk Mika. Akan tetapi tak ada penyesalan sedikitpun. Jangankan penyesalan Mika masih merasa dendam dan belum cukup untuk menyakiti Isyana.


“Sombong kali perempuan itu? Hah! Dia bilang dia bisa hidup tanpa Lana? Dia bisa lebih baik dariku? Mana mungkin, hanya mengandalkan kebun anggrek kecil saja. Lihat saja nanti, aku pastikan kamu akan menyesal berani menantangku!” gumam Mika geram.


Mika mengeratkan rahangnya menatap Isyana pergi sampai rambut panjang Isyana menghilang tak terlihat lagi. 


Mika pun segera masuk ke rumah Lana, menghampiri pacarnya, yang sekarang duda.


Lana berdiri termangu kemudian duduk termenung. Ada desiran aneh yang datang mengusik hatinya. Ada gelisah dan rasa yang tidak bisa dijabarkan. Kupingnya seperti berdengung dan kepalanya seperti bergetar. 


Mungkin itu semua respon alam bawah sadarnya, merasakan bahwa di atas sana para malaikat dan alam semesta telah mengutuknya.


Dalam semua ajaran agama, khsusunya agama yang Lana yakini, meski diperbolehkan, perceraian adalah hal yang dibenci Tuhan. 


Mengucap kata cerai, sama saja dengan mengingkari janjinya pada Tuhanya. Janji suci yang seharusnya dijaga, janji yang disaksikan kedua orang tua, saudara, para penghulu, malaikat, Tuhan dan alam semesta.


Bahkan saat janji itu diucapkan ada banyak yang mengaminkan, membuat yang haram menjadi halal, membuat perkara kecil menjadi pahala. Tapi semuanya sudah Lana putus dalam sekejap mata. 


“Aku sudah benar kan?” batin Lana menghela nafasnya. 


Seketika rumahnya terasa seperti ruang kosong.


“Dia merubah penampilanya bukan untukku, tapi karena laki- laki itu? Dia perempuan murahan yang tidak pantas aku pertahankan. Aku sudah melakukan hal yang benar!” batin Lana lagi meyakinkan dirinya.


Harusnya Lana bahagia, tapi kenapa di hatinya seperti ada bagian dari hidupnya yang pergi.


Lana menelan ludahnya dan mengangkat kedua tanganya yang sekarang terasa kebas dan berat. Tangan yang selama ini selalu ringan dia angkat untuk menyakiti Isyana. Sekarang Lana tidak bisa lagi melakukanya. 


“Ehm...!” Lana berdehem dan melihat sekeliling. “Dia sudah pergi!” batin Lana lagi. 


Seketika lamunan Lana buyar dengan kedatangan Mika. 


“Sayang!” panggil Mika mendekat dengan senyum menawan yang selama ini memikat Lana. Akan tetapi hari ini terasa beda dalam pandangan Lana, hambar.


Lana pun hanya membalasnya lemas. Entah, Lana merasa ada yang berbeda. 


“Terima kasih kamu sungguh sudah mengusirnya!” ucap Mika mendekat dan memeluk Lana. 


Lana pun mengangguk masam. 


“Iyah!” jawab Lana membiarkan Mika memeluknya, tapi Lana tak membalasnya. 


“Dia sudah tanda tangani suratnya kan?” tanya Mika lagi sangat bersemangat. 


“Sudah!” jawab Lana lagi dengan singkat. 


“I love you Sayang!” ucap Mika lagi. 


Seharusnya dan biasanya Lana akan menjawab I love you too, entah kenapa hari ini terasa berat untuk melontarkan kata itu. Lana pun hanya tersenyum masam dan mengelus rambut Mika. 


“Aku boleh lihat berkasnya?” tanya Mika lagi tidak sabar melihat tanda tangan Isyana yang menyetujui perceraian. 


Lana mengangguk dan menunjuk berkas yang tergeletak di sofa.


Mika segera mengambilnya dan mengecek isinya. Mata Mika berbinar dan membulat sempurnya. 


Mika kembali memeluk Lana erat dan girang. 


“Makasih Sayang, akhirnya kamu berpisah denganya. Ini berkah luar biasa, di waktu yang sama kamu juga menjabat posisi direktur di perusahaan utama,  bukan cabang lagi!” tutur Mika lagi mendongakan kepala, berharap dicium Lana. Sayangnya Lana hanya mengangguk dan membelai rambutnya. 


“Kamu akan segera mendaftarkanya ke pengadilan kan? Setelah itu kita menikah kan?” tanya Mika lagi. 

“Iya!” jawab Lana lagi singkat. 


“Ah aku tidak sabar menunggu itu, cup!” ucap Mika kemudian mencium pipi Lana agresif karena Lana pasif. Mika tidak sabar menunggu Lana yang pasif.  


Lana hanya tersenyum  masam. Entah kenapaa, kecupan Mika terasa hambar di pipi Lana, tak berasa. Lana justru mengurai tangan Mika yang membelitnya. 


“Aku sangat ngantuk karena perjalanan semalam, jam 9 nanti aku ada meeting. Aku mau tidur dulu ya, kamu boleh pulang, aku akan telpon supir untuk mengantarmu!” ucap Lana malah mengusir Mika secara halus.


Dheg


Mika pun menelan ludahnya kecewa. Mika terpaksa melepas pelukanya dengan hati yang dongkol. Tapi Mika tak bisa berkata apapun. Mika kemudian memasang senyum memaksa, mencoba mengerti keadaan Lana.


“Iya, Sayang. Istirahatlah. Kamu pasti lelah kan? Oh ya kalau udah didaftarin ke kantor agama, kapan sidang perceraianya kabari aku ya!” ucap Mika sangat semangat sekali mengesahkan perceraian Lana, tidak hanya secara agama, tapi juga negara. 


“Iya!” jawab Lana lagi mengangguk. “Maaf aku tidak bisa mengantarmu!” ucap Lana lesu.


“Nggak apa- apa!” jawab Mika. 


Lana kemudian menelpon sopir dan Mika pulang diantar sopir.


Setelah Mika pergi, Lana kemudian masuk ke dalam kamarnya. Kamar yang beberapa hari terakhir dia bagi bersama Isyana. 


Lana membaringkan tubuhnya, kemudian menoleh kesamping. Tiba- tiba bayangan mata teduh Isyana datang.


Mata dan wajah yang selama dua tahun selalu menunduk patuh saat dia perintah, mata yang dua minggu terakhir mulai berbinar indah dan selalu menyambutnya saat pulang bekerja. Sekarang tidak akan ada lagi di kamar itu.


“Haisshh!” desis Lana kesal mengusir bayangan Isyana. Rasa sakit dan benci mengingat foto Adnan menyentuh pipi Isyana pun datang lagi. 


“Perempuan murahan!” umpat Lana membanting guling meyakini Isyana menghianatinya ternyata sangat menyakitinya.


Lana tidak pernah sadar bagaimana perasaan Isyana setiap hari melihat Mika menempel padanya.


Lana kemudian mengubah posisinya tengkurap agar bisa tidur, berusaha membuang rasa sakit yang menyerang tapi tetap ada.


Lana kira sakit itu akan sembuh dengan dia mengusir dan menceraikan Isyana, nyatanya sakit itu justru lebih terasa.


"Haiiishh!" desis Lana mengacak acak rambutnya sendiri, mengambil bantal yang tadi dia buang. Lana ambil lagi untuk menutupi kepalanya.


Kepala Lana memang terasa sangat pening. Lana butuh istirahat.


Semalaman Lana menuruti Mika, tidak mengenal waktu, menerobos jalan malam yang gelap menuju ke kota B.


Mika menunjukan greenhouse Isyana yang Mika tuduhkan sebagai tempat maksiat Isyana. 


Mika juga menemui Adnan. Mika tahu Adnan juragan sayur yang selalu bongkar muatan sayuran dini hari di pasar besar di kota itu.


Mika sebelumnya sudah menghasut Adnan siang tadi, agar Adnan mengakui Isyana ada main denganya. 


Adnan yang berfikir Isyana menderita hidup dengan Lana. Adnan yang menaruh rasa pada Isyana mengikuti apa kata Mika.


Niat Adnan adalah menyelamatkan Isyana dari penderitaan rumah tangganya. Adnan tidak sadar, Adnan justru membuat bumerang untuk dirinya sendiri.


****


Bersambung.  🥰🥰 Lanjut bab 33


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 32"