Istri yang terabaikan Bab 29

 Istri yang terabaikan Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


29. Aku Bersumpah.


"Bangun!" tendang Lana kasar.


“Dasar....perempuan tukang selingkuh!” bentak Lana keras.


Pagi- pagi buta bahkan adzan subuh belum berkimandang, Lana pulang ke rumahnya, melihat Isyana yang tertidur, sebenarnya hati Lana sedikit tersentuh ada rasa yang tak biasa melihat Isyana tertidur bukan di kasur.


Akan tetapi semua itu terkalahkan oleh amarah dan rasa sakit yang tidak bisa dia jelaskan. 


Bukanya Lana membangunkan Isyana dengan lembut, Lana menyeret Isyana agar bangun, bahkan menendangnya.


Bagai tersambar petir, Isyana terbangun dengan kaget. Sesaat Isyana tidak mengerti apa yang terjadi karena kesadaranya belum terkumpul, ekspresinya pun bingung menghadapi Lana yang meradang. 


“Udah pulang Mas?” tanya Isyana dengan tampang polosnya dan mengucek matanya.


“Kemasi barangmu dan keluar dari rumahku! Menyesal aku percaya padamu dan mengijinkanmu kembali ke rumah ini!” ucap Lana tiba- tiba. 


Isyana pun terhenyak dan kaget, apa salahnya? Apa yang sebenarnya terjadi?


Hari kemarin Lana baik- baik saja pada pagi harinya, bahkan mereka berkunjung ke rumah orang tua, belanja malamnya juga bercinya. Sore harinya marah- marah, pagi tadi pergi tanpa pamit dan sekarang mengusirnya.


“Kenapa aku harus pergi Mas? Kamu kenapa? Aku istrimu kan?” tanya Isyana tergugup. 


“Plak!” Lana melayangkan tanganya dengan tenaga penuh membawa emosi menampar Isyana, memar Isyana yang kemarin belum sembuh kini sudah ditambah lagi. 


Spontan Isyana memegangi pipinya yang terasa sangat pedas. 


“Ada apa Mas? Apa salahku? Kenapa kamu melakukan ini?” tanya Isyana lagi.


“Dasar perempuan binal, tukang selingkuh!” tuduh Lana dengan penuh kebencian, entah kenapa saat mengucapkan itu emosi Lana meningkat berkali- kali lipat. 


“Wuaah!” pekik Isyana tidak mengerti, bukankah yang selama ini selingkuh Lana. Kenapa berbalik menuduhnya.


"Srak!" Lana mengambil beberapa berkas. "Tanda tangani ini!"


Isyana menerimanya denga gugup.


"Ini apa Mas?" tanya Isyana


“Aku ceraikan kamu! Isyana Putri Anjani binti Almarhum Atmadja!” ucap Lana lagi dengan sangat jelas.


Mika rupanya menyusun rencanya dengan sangat matang, karena dia anak jurusan hukum, Mika sudah menyiapkan berkas perceraian Lana sebelum Lana memikirkanya. Setelah meberikan bukti tuduhan Isyana selingkuh ke Lana, Mika pun mendesak Lana untuk segera menceraikan Isyana.


“Hahh....!” Isyana pun terdiam dan mulutnya tercekat, seperti tercekik, sangat sulit untuk bernafas apalagi mengucap, dunianya seperti mau runtuh. Seketika itu mata Isyana berkaca- kaca. 


“Tanda tangani dan keluar dari rumahku sekarang!” bentak Lana lagi. 


“Mas...!” lirih Isyana menegaskan. 


“Kau tidak dengar? Cepat tanda tangani dan! Keluar!” bentak Lana lagi. 


“Kau yakin akan menceraikanku?” tanya Isyana lagi masih tidak mengerti. 


“Kenapa tidak? Kamu pikir aku takut? Kamu pikir ibuku akan membelamu? Ini kan yang kamu mau! Semakin cepat semakin baik bukan? Ini kan rencanamu? Tenang saja aku sudah siapkan harta jatahmu sesuai yang kamu mau! Kamu hanya ingin memperdaya ibuku?” jawab Lana lagi dengan suaranya yang parau, dan tanganya menunjuk pintu keluar. "Pergi!"


Sesungguhnya tangan Lana pun gemetaran, tanpa Lana sadari ada rasa sakit yang dia rasa di hatinya. Akan tetapi, pernyataan seseorang yang baru dia temui bersama Mika membuatnya sangat ingin melontarkan kata itu, cerai.


Meski malam dan harus menempuh perjalanan panjang, Mika rela demi misi dan rencananya menemui Adnan, dan membuat Lana percaya Isyana sungguh selingkuh.


“Ke- kenapa Mas? Kenapa kamu menceraikan aku? Kenapa kamu menceraikan aku tiba- tiba? Apa maksud perkataanmu?" tanya Isyana terbata.


"Hah... dasar perempuan bermuka dua!" ejek Lana malah mengatai Isyana.


"Bukankah akhir- akhir ini kita sudah berbaikan? Bukankah dua minggi ini kamu menerimaku sebagai istri? Apa salahku? Kenapa kamu menceraikan aku?” tanya Isyana ingin mengetahui apa yang terjadi. 


“Cih!” Lana malah meludah dan tidak menjawab, sebenarnya hati Lana pun bergetar mendapat pertanyaan itu, tapi hatinya sudah tertutup amarah.


Isyana tidak peduli dengan hinaan dan ludahan Lana. Isyana percaya sikap Lana yang berubah pasti diiringi hati yang berubah juga. Isyana pun melanjutkan tanyanya, berharap agar Lana berfikir dua kali.


“Jadi apa arti malam- malam yang sudah kita lalui kemarin Mas? Bukankah itu cinta dan penerimaanmu padaku? Kenapa kamu menceraikan aku?” tanya Isyana lagi menuntut jawaban Lana. 


“Aku tidak pernah mencintaimu! Jangan harap aku bisa mencintaimu! Perempuan tidak tahu malu!” jawab Lana dengan tatapan tak bisa diartikan, mengingkari hatinya.


“Benarkah kamu melakukan semua itu tanpa cinta? Apa karena kamu sudah berhasil mendapatkan posisi direktur utama dan kamu membuangku? Jadi kamu membohongiku?” tanya Isyana lagi, dan kali ini air matanya lolos dari bendunganya. 


“Ya! Aku tidak sudi terperdaya oleh perempuan tukang selingkuh sepertimu! Sejauh apapun kamu merubah penampilanmu, kamu tetap sama perempuan sampah! Berani- beraninya kamu menyelingkuhiku!” jawab Lana lagi semakin menyakiti Isyana.


“Aku? Selingkuh?” tanya Isyana terbata, dan semakin tidak mengerti. 


“Kamu pikir aku tidak tahu? Kamu ke rumah ini merayu ibuku? Bersekongkol dengan pria itu untuk mengambil hartaku? Malangnya ibuku dibodohi perempuan sepertimu!” ucap Lana lagi, percaya dengan hasutan Mika. 

“Wuah!” pekik Isyana sangat kaget dengan semua tuduhan Lana, tuduhan Lana sangat keji, kapan Isyana merayu Ibu Lana. Yang ada Ibu Lana yang dulu merayu Isyana agar mau memperjuangkan rumah tangganya.


“Bersekongkol? Pria itu? Apa maksudmu Mas? Aku tidak pernah melakukan itu!” tanya Isyana tidak mengerti. 


“Masih tidak mau mengaku? Kamu pikir aku bodoh, kamu mengambil uangku dan ponselku, pergi bersama tukang sayur itu! Hah! Dan sekarang kamu mau memperdayaku? Dengar! Mulai sekarang kamu bukan istriku lagi! Aku ceraikan kamu Isyana!” ucap Lana lagi mantap. 


Dheg. 


Isyana masih mencoba mencerna kata Lana, pria itu? Tukang Sayur? Apa yang dimaksud Lana Adnan. Fiks Isyana paham, pasti Lana dihasut. 


“Demi Alloh, Mas, aku tidak pernah selingkuh, uangmu masih ada, ponselmu juga masih ada. Aku memang salah karena sudah kabur waktu itu, tapi kan aku sudah memperbaikinya, aku kembali ke rumah ini dan perbaiki semuanya, tolong maafkan aku! Jangan seperti ini!” tutur Isyana masih berjuang sampai titik akhir mencoba menyelamatkan rumah tangganya. 


Isyana meletakan surat cerainya dan mencoba meraih tangan Lana, tapi dengan segera Lana kibaskan hingga Isyana terdorrong. 


“Kamu punya telinga kan! Pergi dari rumahku! Kamu sudah bukan istriku lagi!” ucap Lana masih terbalut emosi. 


“Aku tidak selingkuh, Mas! Kamu salah paham, kamu pasti dihasut! Kasian ibu dan ayah! Jangan ceraikan aku!” tutur Isyana lagi kali ini bahkan meraih kaki Lana. 


“Cih!” Lana kembali meludahi Isyana yang bersimpuh.


Isyana pun hanya bisa menerimanya dengan pedih penghinaan dan tuduhan dari suaminya yang dia harapkan berubah dan dia kira sudah menerima bahkan memberinya cinta. 


“Ibuku akan menyesal karena sudah mengasihanimu. Dengar, aku beri kamu talak 3!” ucap Lana lantang. 


“Hah....” Isyana menghela nafasnya lemas, kali ini Isyana terdiam dan seluruh tubuhnya melemas tak berasa, dunia sekaan berputar dan Isyana seperti ingin terbaring tak berdaya.


Isyana tidak melanjutkan kata memohonnya. Isyana tertegun sejenak kembali mengumpulkan tekad. Cukup, perjuangan dan penderitaanya cukup sampai di situ. 


Isyana kemudian menarik tanganya yang tadinya mau meraih kaki Lana.


Ya, entah Lana emosi atau sadar, ketika talak tiga diberikan oleh seorang suami, haram hukumya mereka bersentuhan lagi. 


Sebagai istri Isyana pun menerima itu. 


“Pergi kamu!” usir Lana lagi dengan bengis. 


Isyana pun bangun dari bersimpuhnya.


Seketika air mata yang tadi mengalir deras seperti terserap dan menjadi kering. Isyana berdiri. Masih dengan mata yang sembab Isyana menatap Lana tajam. 


Hal itu membuat Lana terdiam, tatapan Isyana seperti menghunuskan pedang tajam yang menembus hati Lana dan membuat desiran penyesalan atas perkataan yang beberapa detik telah terlontar tapi tidak bisa ditarik lagi. 


“Baik Mas, aku terima jika ini keputusanmu, beri waktu aku mengambil pakaianku! Satu hal yang harus kamu ingat. Kamu akan menyesal karena sudah menuduhku! Aku bersumpah, aku tidak pernah selingkuh. Aku kembali ke rumah ini, dengan sepenuh hatiku, memaafkan semua kesalahanmu di masalalu, memperjuangkan rumah tangga kita, aku membuka hatiku sepenuhnya agar bisa mencintaimu, melakukan yang terbaik untukmu dan kedua orang tuamu! Kamu akan menyesal, Mas!” ucap Isyana tidak keras, tapi pelan dan penuh penekanan. 


Lana terdiam tidak bisa menjawab. Isyana kemudian mengambil kertas yang sudah Lana siapkan dan menanda tanganinya.


"Urus sendiri semua perceraian kita. Ingat. Aku tidak pernah merayu ibumu. Aku tidak butuh sepeserpun uangmu!" tutur Isyana lagi.


Lana terdiam, tangan yang biasanya bergerak bebas seperti terpenjara.


Isyana pun berdiri tegak. Isyana tidak mau membuang tenaganya. Perjuanganya sudah harus diakhiri. Isyana kemudian berjalan melewati Lana, masuk ke kamarnya dan mengambil barang- barangnya.


“Ini uang yang aku ambil dari dompetmu! Dan ini ponselmu! Sampaikan salamku pada ayah dan ibumu!” tutur Isyana berpamitan. 


Uang modal Isyana berjualan dan menyewa kontrakan tidak banyak, sehingga dalam waktu singkat berdasar penjualan bunga Isyana modal terkumpul kembali. 


Isyana pun dengan langkah mantap meninggalkan rumah Lana. 


*****


Selamat datang pembaca baru.


Aku ingetin lagi ya Kaak.


Ini nupel episodenya nggak pendek.


Gemas dan uwunya, kejutanya banyak di belakang.


Selama di depan. Tahan emosi. Silahkan berprasangka tapi jangan simpulkan sebelum tamat.


Hehehe.


Banyak kejutan soalnya.


Bersambung.  🥰🥰 Bab 30


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 29"