Istri yang terabaikan Bab 21

 Istri yang terabaikan Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


21. Tidak diam diri


Tidak mau diam diri di tempat, bertahan dalam lumpur hitam yang bau menyiksa dan menyakiti. Isyana bangun, menyeka air matanya bergerakk dan tidak mau meratapi nasibnya.


Meski doa, kepasrahan dan memohon petunjuk yang terbaik tetap Isyana lakukan, action tindakan nyata dan ketegasan juga perlu Isyana tempuh.  


“Aku harus telpon, Pak Arbi!” gumam Isyana mengambil posel bututnya. 


Ponsel Lana yang dia ambil masih ada di tasnya, karena Lana tidak menanyakan Isyana pun tak menyentuhnya dan mengeluarkanya. Isyana kemudian menelpon Arbi dan menanyakan kemana kemungkinan Lana pergi, menanyakan benarkah Lana tadi ke kantor. 


“Maaf, Nyonya, sejak hari kemarin kan Tuan Lana kan sejak kemarin sudah tidak menjabat direktur di perusahaan cabang, hari ini Tuan Lana libur karena besok Tuan Lana resmi pindah di kantor pusat!” tutur Arbi di balik telpon. 


Dheg 


Mulut Isyana tercekat dan tidak bisa berkata apapun, Isyana terdiam seperti ada hantaman batu yang besar dan panas ke dadanya. 


Lana berbohong pada Isyana. Tidak mungkin tidak ada sebab Lana berubah, dari yang mulai baik jadi jahat lagi.


“Halo...” tanya Arbi, karena Isyana tidak kunjung memutus teleponnya tapi juga tidak bicara. 


“Halo Nyonya Isyana! Apa telepin masih terhubung?” tanya Arbi Lagi.


Isyana pun kembali membuka suaranya.


“Maaf, Pak Arbi, bisakah Pak Arbi kasih tahu saya, kemana kemungkinan Mas Lana pergi jika sedang marah?” tanya Isyana kemudian. 


“Ehm...!” Arbi sedikit berdehem takut membuat kesalahan dan mencampuri urusan rumah tangga atasanya. 


“Saya mohon Pak!” tutur Isyana lagi meminta.


“Ba- baik, Nyonya!” jawab Arbi merasa kasihan ke Isyana.


Arbi tahu Isyana orang yang baik dan tidak pernah jahat atau neko- neko. 


“Tolong jemput saya!” ucap Isyana lagi sebelum mematikan telepon. 


“Baik, Nyonya!” jawab Arbi. 


Isyana pun menyimpan ponselnya, memakai pakaian yang lebih tertutup dan mau nekat mencari suaminya karena sekarang sudah malam.


Isyana ingin memastikan, apa Lana masih berhubungan dengan Mika atau tidak. Isyana mau melabraknya, atau setidaknya memastikan apa rumah tangganya perlu dipertahankan atau tidak.  


Arbi mengirim pesan, Lana biasanya pergi ke sebuah bar di ibukota, jika tidak makan malam atau mengantar Nona Mika berbelanja. 


Isyana menutup ponselnya dan tetap meminta diantar Arbi kemanapun tempat- tempat yang biasa Lana datangi. 


Isyana tidak mau diam dan dibodohi Lana lagi. Isyana sudah menyerahkan tubuhnya, mematuhi Lana, memberikan pengabdian, menjaga harkat dan martabat Lana, bahkan membantu Lana agar orang tuanya percaya Lana bertanggung jawab dan menjadi suami yang baik agar dipercaya. 

Jika Lana ternyata masih menghianati Isyana, bahkan terus menyakitinya, Isyana tidak mau terus bertahan. 


Isyana juga perlu memberikan hak bahagia untuk dirinya yang selama ini sudah lelah berjuang dan bertahan. 


Usaha Anggrek Isyana juga jika ditekuni bisa membangkitkan hidup Isyana dan tidak bergantung pada orang lain.


Isyana harus tegas pada Lana, berubah, memperbaiki kesalahan atau harus ihklas merelakan dan memberinya kebebasan. 


Arbi dengan cepat datang ke rumah besar Isyana, dalam hal ini, Isyana tidak mau gegabah dan bodoh. Isyana membawa sopir dan satu ART nya yang masih muda dan bisa merekam. Isyana mengajak Rida. 


“Selamat malam Nyonya!” sapa Arbi ke Isyana. 


Isyana membalas sapaan Arbi dengan senyum dan anggukan. Arbi sedikit salah fokus ke sudut bibir Isyana yang terluka dan pipinya yang lebam. Arbi bisa menebak, Lana kambuh sakit emosionalnya. 


Padahal beberapa hari terakhir, Arbi sudah tenang, mood Lana di kantor baik, bahkan akhir- akhir ini rambut Lana saat ke kantor basah. Lana juga tampak segar, ramah dan bahagia. 


Meski iba, Arbi sedikit lega, karena melihat Isyana yang sekarang ada usaha dan tidak berdiam diri menangis di kamar. Arbi tersenyum dan semangat membantu Isyana. 


“Apa Pak Arbi sudah berusaha pura- pura tanya dimana suamiku?” tanya Isyana. 


“Tidak diangkat, Nyonya!” 


“Oke. Kemana kita sekarang?” tanya Isyana lagi. 


“Terserah Nyonya, mau ke bar langganan Tuan Lana atau ke apartemen Nona Mika!” jawab Arbi. 


“Kau tahu kedua tempat itu dimana?” 


“Tentu saja, saya sering mengantar Tuan ke tempat itu!” jawab Arbi tidak sadar menyakiti hati Isyana, secara tidak langsung Arbi memberitahu kalau Lana sering ngapel ke apartemen Mika. 


Isyana menelan rasa sakitnya dan membuangnya dengan helaan nafasnya. 


“Kita ke bar dulu!” ucap Isyana memilih.


“Mari, silahkan Nyonya!” jawab Arbi membukakan pintu untuk Isyana. 


“Ayo Rida, kamu temani aku, toolong rekam apapun yang terjadi padaku dan Tuanmu!” tutur Isyana ke Art nya.


Rida patuh dan mengikuti Isyana. Itu pertama kalinya Rida bekerja di luar rumah dan kebiasaanya, selain masak dan bersih- bersih. Tapi Rida yang tamatan SMA cukup pintar dan semangat mengikuti Isyana.


Bersambung.  🥰🥰 Lanjut bab 22


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 21"