Istri yang terabaikan Bab 17

 Istri yang terabaikan Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


17. Perang dimulai.


Bukan karena ada meeting atau klien penting, Lana menolak ajakan Mika bertemu makan di luar. Lana hanya beralasan.


Lana menolak bertemu Mika karena Ibunya menelpon untuk menjemputnya dan mengantarnya pulang.


Lana pun segera menjemput ibunya, di sebuah salon. Setibanya di salon itu, dua orang wanita berbeda usia duduk di ruang tunggu menunggunya. 


“Ehm...!” Lana berdehem tertegun melihat Isyana sudah dipermak ibunya. 


Isyana menjadi perempuan cantik dengan mata bulat dan bulu mata yang lentik. Rambutnya yang sebelumnya berantakan kini sudah rapih.


Isyana jauh terlihat manis dan anggun dari sebelumnya. Seketika hati Lana berdesir dan rasa aneh yang menjalar.


Sementara Isyana terdiam menunduk merasa canggung dengan penampilan barunya. Nyonya Wira tersenyum. 


“Kamu pangling kan liat istrimu? Ingat pesan mamah. Istrimu dekil atau cantik itu semua tergantung kamu!” tutur Nyonya Wira to the point menceramahi Lana di depan Isyana. 


Baik Isyana dan Lana sama- sama terdiam. 


“Ya Mah!” jawab Lana lirih.


“Ayo cepat. Antarkan mamah pulang ya, papamu pulang dipercepat, kita makan malam di rumah Papah!” ucap Nyonya Wira memiinta. 


Lana mengangguk dan mengantarkan ibunya. Isyana ikut mertua dan suaminya. 


Sesampainya di rumah dinas orang tuanya, para abdi negara menyambut mereka.


Para petugas dapur menyiapkan makan malam keluarga pejabat tinggi dengan sangat baik.


Isyana diperlakukan sebagaimana menantu pejabat semestinya. Isyana sendiri menempatkan dirinya dengan anggun sebagai bangsawan.


Meski selama ini, Lana tidak pernah mau mengajak Isyana datang ke pertemuan sesama keluarga pejabat, tapi Isyana tau bagaimana bersikap. Nyonya Wira pun bangga dan yakin Isyana bisa mengatasi masalahnya.


“Isyana ke belakang dulu, Mah!” ijin Isyana ke kamar mandi setelah berbincang sebentar. 


Di saat Isyana ke kamar mandi, rombongan Tuan Hanggara datang. Ternyata Tuan Hanggara tidak sendiri. Selain bersama para ajudan, Tuan Hanggara kedatangan tamu yang tidak lain bos besar yang baru saja sama- sama meninjau proyek mereka. Bos itu juga sedang meminta ijin membuka cabang baru pada Tuan Hanggara selaku pejabat. 


Lana sebagai putra Tuan Hanggara menyambutnya, kebetulan dia juga adalah orang yang ingin Lana temui. Pemilik perusahaan tempatnya bekerja dan putranya.


Ini kesempatan Lana menunjukan dirinya agar dipercaya sebagai kandidat tepat menjadi pimpinan di perusahaan pusat. 


Setelah mengobrol lama, ada angin segar untuk Lana. Putra pemilik perusahaan alias senior Lana dalam pekerjaan, yang ada di depanya, ternyata memang sedang disibukan oleh suatu kepentingan pribadi.


Putra Mahkota Suntech Kingdom ingin mengurangi kesibukanya di kantor. Dia memilih ingin memegang perusahan kecil dan baru di kota yang lain. Siang besok pun akan diadakan rapat para pemegang saham. 


“Istri dan menantu saya, menyiapkan makan malam, mari silahkan masuk! Kita makan malam dulu” ajak Tuan Hanggara ke tamunya, di akhir obrolanya.


“Mohon maaf, Tuan.. terima kasih atas jamuanya. Sayangnya kami harus segera pulang, kami juga ada acara! Lain waktu kita pasti akan makan bersama!” jawab tamu Tuan Hanggara sopan.


Tuan Hanggara dan Lana pun tidak bisa memaksa , mereka kemudian mengantar tamunya pulang. Setelah itu mereka kembali ke dalam. 


“Lhoh tamunya udah pulang, Pah?” tanya Nyonya Wira. 


“Sudah Mah, katanya ada acara juga!” jawab Tuan Hanggara. 


Mereka pun makan malam hanya keluarga inti saja. Setelah makan selesai, Lana berpamitan pada orang tuanya. 


“Tidak menginap di sini?” tanya Tuan Hanggara. 


“Tidak Pah! Lana masih ada kerjaan! Laptop dan File Lana di rumah!” jawab Lana beralasan.


Tuan Wira Hanggara dan Istrinya pun mengerti. Mereka mwndukung Lana untuk profesional dan bekerja. Lana harus membawa nama baik ayahnya.


Lana dan Isyana pun pulang. Lana pulang dengan perasaan bahagianya, keinginan untuk segera memimpin perusahaan yang lebih besar akan segera terwujud.


Namanya akan semakin dikenal, gajinya pun akan lebih tinggi. Jika bisa menjadi pimpinan utama perusahaan SunTech, meski Lana bukan pemiliknya, dari gaji Lana sendiri Lana tetap akan kaya. 


Sementara Isyana sepanjang perjalan diam membisu. Setelah ini, dia akan kembali menghadapi Lana seorang diri.


Apakah Lana benar sudah berubah dan menerimanya sebagai istri? Atau akan kembali pada Mika. 


“Aku harus membuatnya jatuh cinta padaku!” batin Isyana mengepalkan tanganya. Isyana ingin Lana menyentuhnya tanpa pengaruh obat, tapi dengan cinta.


Sesampainya di rumah, ternyata ada mobil terparkir di halamanya. Baik Lana dan Isyana tahu siapa mobil itu. 


“Mika!” pekik Lana gusar dan melirik ke Kia menelan ludahnya takut. Padahal Lana sudah memperingati Mika, sampai Lana memberi ijin baru mereka bertemu. Rupanya Mika tidak sabar.


“Kau pilih aku atau dia? Kalau kau memilihnya, sekarang juga aku telepon ibumu!” ancam Isyana berani, masih duduk di dalam mobil dengan tatapan lurus dan dingin penuh tekad.


“Turun dan masuklah, aku hanya perlu berbicara sebentar padanya!” jawab Lana tidak berkutik. 


“Kalau kamu ijinkan dia masuk ke rumah ini! Maka aku yang akan pergi!” ancam Isyana lagi dengan anggunya. 


Lana semakin tidak berkutik lagi, kenapa Isyana yang dulu bodoh bahkan saat dipukuli diam saja sekarang pandai mengancam. 

Lana mengeratkan rahangnya menatap Isyana yang diam dengan tatapan yang mengerikan. Emosi Lana datang karena merasa terintimidasi dan itu merendahkan harga dirinya, tapi kemudian dia redam.


“Aku belum resmi menempati posisi itu, aku harus bersabar agar papah terus mendukungku!” batin  Lana mengepalkan tanganya.


“Oke... aku hanya berbicara di teras!” jawab Lana. 


Isyana tersenyum kecil, meski hatinya masih ragu.


Mereka berdua pun turun. Mata Mika pun terbelalak dengan sempurna melihat Isyana yang sekarang apalagi berjalan bersama pacarnya dengan mesra. 


“Lanaa!” pekik Mika sangat gusar dan marah.


“Ehm!” Lana berdehem takut pada Isyana dan merasa tidak nyaman pada Mika.


“Kamu..." pekik Mika sinis ke Isyana. Tapi Isyana tidak bergeming dan berjalan dengan anggun.


Sementara Mika segera mendekat ke Lana dan meraih tangan suami orang tanpa malu.


"Kenapa dia ada di sini? Siapa yang mendandaninya?” tanya Mika gusar ke Lana.


Isyana berhenti, melirik sekilas ke Mika yang memegang tangan Lana dengan pedih. Kemudian meluruskan pandanganya lagi.


“5 menit waktumu, atau aku pergi dari sini!” ucap Isyana tegas mengancam Lana.


"Oke!" jawab Lana


Isyana berjalan masuk ke dalam rumah. 


Lana kemudian mengajak Mika menepi.


Meski di depan Lana dan Mika, Isyana berwajah tegas, saat melangkahkan kakinya masuk, Isyana berjalan dengan meneteskan air mata. 


“Apakah aku akan berhasil bertahan? Apa sungguh dia akan meninggalkan wanita itu tanpa ancaman? Aku ingin Lana meninggalkanya dari hatinya, bukan ancaman? Atau aku saja yang harusnya menyerah dan pergi?” gumam Isyana dalam hati melirik Lana yang berbiacara dengan Mika. 


**** 


“Sayang kamu apa- apaan sih? Kenapa kamu bisa bersamanya? Kenapa dia kembali?” omel Mika langsung mengeluarkan taringnya. 


“Maaf Sayang,maaf!” ucap Lana lemah.


“Aku nggak mau ya, kamu dekat- dekat dengan dia, kenapa kamu jadi takut dan menuruti perekataanya?” omel Mika lagi. 


Lana berbicara dengan gugup dan melihat jam tanganya takut melebihi batas yang Isyana berikan. 


“Gini sayang, posisi menjadi direktur di perusahaan pusat hampir menjadi kenyataan, selama itu belum tercapai, aku harus mematuhi keinginan mamah dan Papah. Kalau sampai Isyana pergi lagi, Mamah dan Papahku akan marah reputasiku hancur dan Papah bisa membatalkan semuanya!” jawab Lana memberi pengertian ke Mika. 


“Hoh... tapi bukan berati kamu jadi kalah dan dekat- dekat dengan perempuan itu!” ancam Mika lagi merasa panik karena Isyana sekarang cantik. 


“Oke... sampai aku menjadi direktur di perusahaan pusat, aku harus baik ke Isyana. Sabar yah!” jawab Lana merayu Mika. 


“Kenapa sih kamu tidak lawan saja ibumu dan ayahmu? Bukankah kamu bilang akan ceraikan dia?” tanya Mika frustasi. 


“Sabar sayang, ada waktunya, sabar. Sekarang kamu pulang ya!” tutur Lana lagi sambil melirik ke dalam rumahnya. 


“Kamu mengusirku? Aku mau bermalam di sini!” jawab Mika ngotot. 


“Nggak bisa, sayang. Isyana bisa mengadu pada ibuku!” 


“Kenapa dia bisa mengadu?” 


“Dia sekarang pegang hape!” 


“Rebutlah, buat dia bungkam!” omel Mika lagi.


“Dia tidak seperti dulu lagi, sudah ya, pulanglah!” tutur Lana mengusir Mika secara halus tidak berdaya.


Mau tidak mau meski sangat dongkol Mika meninggalkan rumahnya. 


“Brengseek!” umpat Mika di mobil dan membanting setir. 


Mika berencana malam ini tidur di rumah Lana, Mika ingin tidur dengan Lana, lebih dari memberikan ciuman dan sajian minuman hangat dari buah dadanya. Mika juga ingin membuat Lana masuk dalam jeratnya agar segera menikahinya. 


Sayangnya Mika justru diusir. 


“Dia sudah berubah? Oh ya? Apa itu artinya dia mengibarkan bendera perang terhadapku?” gumam Mika geram. 


“Baiklah, kamu berani menantangku, aku akan buat pelajaran untukmu!”batin Mika bertekad.


Bersambung.  🥰🥰 Lanjut bab 18


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 17"