Istri yang terabaikan Bab 132

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


132. Gelang


Dengan langkah bergetar dan menutup mulutnya yang terisak, Isyana berjalan merunduk melewati taman kampus yang di penuhi beberapa tumbuhan bonsai.


Isyana benar- benar tidak habis fikir dengan pikiran dua laki-laki yang dia dengar itu.


Awalnya Isyana sedikit tersipu. Mendadak jantungnya mengembang tidak bisa dijelaskan rasanya saat dia tahu, Binar mengkhawatirkanya dan membelanya.


Akan tetapi sejurus kemudian, seperti gelas yang dilempar ke atas, lalu dijatuhkan dengan sangat cepat. Hancur berkeping- keping. Terlebih mendengar bagaimana arogan dan piciknya Lana.


"Kenapa sesakit ini rasanya tahu semua kenyataan ini?" batin Isyana terisak dan menyeka air matanya sambil mencari jalan.


Isyana merasakan sesak yang amat sangat. Isyana sendiri tidak tahu kenapa.


"Kenapa aku begini? Apa iya ini aku patah hati? Kenapa aku harus patah. Apa aku jatuh cinta? Bodoh sekali aku? Siapa aku? Sadar Isyana!" batin Isyana menepuk dadanya.


Selama ini Isyana dekat dengat Putri dan keluarganya tulus, tanpa berharap apapun.


Beberapa waktu berlalu kemudian Isyana mersa nyaman bergaul dengan mereka. Semakin sering, Isyana merasakan banyak perlakuan manis dan mendebarkan yang dia rasakan saat bersama Tuan Aksa, Isyana tidak menyadari apa itu. Sampai panggilan Mommy tersemat untuknya, dan dia nyaman dengan panggilan itu.


Meski tak berharap dan sadar diri, entah kenapa ada rasa sakit saat mendengar Tuan Aksa dekat dengan banyak perempuan dan menasehatinya agar tak bermimpi lebih.


Seketika dibuat terharu lagi karena tahu dan terlihat nyata dengan kedatanhan dan penuturan Tuan Aksa memang mendekatinya, membelanya dan mengkhawatirkanya.


Tapi sejurus kemudian, tidak menunggu bermenit- menit. Rasa yang mendebarkan itu dibantai habis, ternyata lebih sakit lagi saat dengar Tuan Aksa ingin menikahinya, tapi karena Bu Tiara yang memintanya.


Bukan jalan keluar menemui mereka berdua yang Isyana pilih. Isyana tak tahan mendengar lagi percakapan dua laki- laki itu. Isyana cepat pergi.


Setelah keluar dari taman, sambil menyeka air matanya Isyana berjalan cepat masuk ke dalam dan mencari pintu gerbang yang lain.


Meski harus berputar arah, memerlukan tenaga lebih dan memasuki gedung fakultas lain tidak Isyana pedulikan. Isyana benar- benar kalut dan bingung. Isyana ingin pergi sejauh mungkin.


Isyana jadi benci dengan kedua laki- laki itu. Baik Lana ataupun Tuan Aksa. Terlebih pada Lana.


"Maafkan Ibun Nak. Ibun tidak bermaksud menjauhkan kamu dari ayah kandungmu. Tapi Ibun tidak bisa ada di posisi ini! Ibun memanh tidak tahu diri. Bagaimana bisa ibu lupa, siapq ibun. Ibun harap kelak kamu mengerti dan tidak menyalahkan Ibun. Mulai sekarang kita harus benar- benar hanya berdua!" batin Isyana sambil terus memegangi perutnya.


Isyana memutuskan tidak jadi berdamai dengan Lana setelah tahu niat Lana tidak tulus.


Isyana benar- benar tidak habis pikir dengan pikiran Lana. Entah kenapa, mendengar Lana ingin memilikinya lagi rasanya jengah dan kesal.


Bagaimana bisa Lana mengulang kesalahan yang sama. Lana sekarang suami dari Mika. Apa Lana tidak memikirkan perasaan Mika dan Isyana terhadap apa yang dia lakukan?


Isyana pikir Lana berubah. Isyana pikir Lana tersadar setelah dia akan menjadi seorang ayah. Lana terlihat sangat peduli pada anak Isyana. Isyana pikir mereka bisa bekerja sama dan berdamai demi anak mereka. Tapi bukan kembali dalam rumah tangga dan menyakiti Mika.


Kalau tahu niat Lana ada maunya, tentu saja Isyana tidak mau. Isyana tulus mau baik demi anaknya bukan demi Lana.


Setelah berhasil keluar dari area kampus. Isyana cepat - cepat mencari angkutan. Isyana tidak mau menemui keduanya.


Isyana meminta duduk di depan dekat supir. Melihat perut Isyana yang membesar orang- orang pun bisa memaklumi itu.


Begitu angkot jalan, air mata Isyana tak kuasa ia tahan dan kembali menetes. Seketika bayangan Putri terus datang.


"Kenapa jadi seperti ini?" gumam Isyana menyeka air matanya.


"Kenapa harus begini? Kenapa aku merasa seperti ini? Sadar Isyana?" batin Isyana terus meneguhkan hatinya.


Isyana mau jadi single parent untuk anaknya yang mandiri. Tidak mau mengulang kesalahan dua kali, menjadi istri yang tidak dicintai suaminya dan ujungnya sakit.


"Kenapa Teh? Kata orang ibu hamil nggak boleh sedih?" ucap Sopir.


"Nggak apa- apa Pak?" jawab Isyana memaksa senyum.


"Ini mau kemana Teh?"


"Terminal!" jawab Isyana singkat.


Isyana tidak jadi periksa tidak juga pulang ke rumah nenek.


****


Lana dan Aksa.


Lana tertawa sinis mendengar penuturan Tuan Aksa.


"Hahaha... Binar.. Binar. Kamu sekarang tau kartuku, dan aku kartumu. Picik sekali menggunakan anakmu. Lalu sekarang istrimu! Mana ada istri yang meminta suaminya menikahi perempuan lain?"


"Tapi itu kenyataanya. Aku tidak busuk sepertimu, Mas. Kamu sudah beristri, jangan ganggu Isyana lagi! Biarkan dia bahagia. Lupakan Isyana dan jauhi dia!" jawab Lana


"Tidak akan! Dia milikku dan sudah seharusnya kembali padaku,"


"Sadar Mas. Kamu hanya akan menyakitinya!"


"Tau apa kamu. Peduli apa kamu!"


"Aku peduli kebahagiaan Isyana,"


"Apa ini artinya kamu menantangku?"


"Apa Mas Lana baru menyadarinya? Siapapun yang menyakiti Isyana, mulai sekarang jadi tanggung jawabku!" jawab Binar mantap.


"Hah...," Lana tersenyum masam lagi.


"Kita tidak perlu bertengkar begini Binar. Buat apa kamu buang- buang tenaga. Lepaskan Isyana biarkan dia bersamaku lagi!"


"Tidak akan kubiarkan!"


"Ayolah. Kamu bisa mengencani perempuan manapun yang kamu mau. Kenapa harus Isyana?".


"Aku mencintainya!" jawab Binar tegas. "Seharusnya kamu yang jauhi dia. Kamu punya istri, urus keluargamu dan istrimu! Kamu serakah dan brengseek Mas!" ucap Binar lagi


Lana pun marah dan emosi dengar Binar nekad.


"Baiklah, kalau kamu menantangku," ucap Lana geram mengepalkan tangan dan hendak meninju Binar.


Binar menangkis, tapi Binar tidak melawan. Hanya menangkap tangan Lana dan memutarnya. Binar ingat kata Bu Dini jangan gegabah. Apa kata orang oerusajaan kalau sampai Tuan Priangga dan para pemegang saham tahu kedua pemimpin mereka bertengkar kasar.


Lana yang dipelintir kesakitan.Kakinya masih berusaha melawan. Akan tetapi perkelahian mereka keburu dipergoki tukang parkir dan security.


Mereka dilerai dan didamaikan di kantor security. Mereka masih saja berdebat.


Sampai tanpa sengaja, jam dinding yang besar menyadarkan mereka.


"Isyana?" pekik keduanya.


Mereka terbakar emosi ingin berkelahi, tidak sadar membuang banyak waktu.


Seharusnya Isyana sudah keluar dari kampus sejak satu jam yang lalu.


"Aku harus telpon dia!" ucap Lana merasa menang 1 point karena dia berhasil komunikasi dengan Isyana.


Sementara Binar yang masih malu- malu memilih berlari dan bertanya tentang kelas Isyana.


"Oh Teh Isyana yang sedang hamil? Saya teman sekelasnya. Kita udah pulang dari tadi!" jawab Teman Isyana


"Oke...terima kasih," jawab Binar putus asa.


Binar kemudian mengacak rambutnya. Sangat menyesal dan dongkol rasanya. Setelah hampir 1 minggu tak bertemu, membuang semua malu dan ragu nekat menemuinya malah dibuat kesal.


Terlebih sampai rumah pasti Putri ngambek. Tuan Binar pun berjalan kembali ke mobilnya.


Tetiba Binar terhenti. Di pembatas taman jalan terjatuh gelang dari rangkaian mute- mute, nyantol di ranting.


"Bukankah itu sama dengan gelang yang Putri pakai? Putri bilang hasil karya dia dan Isyana?" gumam Binar mengambil gelang Isyana.


Binar kemudian memperhatikan rumput di sekitar taman tampak berantakan dan ada jejak kaki.


"Haiiisssh... apa dia melihat kami berdua dan mendengarnya?" gumam Binar panik.


Binar kemudian segera masuk ke mobilnya.


Sementara Lana kesal panggilanya dialihkan. Isyana ternyata blokir nomer Lana. Lana pun langsung berfikir menyusul Isyana ke alamat klinik yang Isyana beritahu.

****

Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 132"