Istri yang terabaikan Bab 124

   Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰Panggil Mommy. pov Lana Mendengar tantangan Binar untuk bicara di luar Lana semakin senang dan ingin pancing emosi Binar lagi. Lana tersenyum mengejek. "Kenapa harus di luar Mas? Takut Isyana dan Putrimu dengar? Saya kecewa. Mas Binar yang saya jadikan panutan ternyata begini. Dia mantanku lho Mas," ucap Lana lagi memancing sengaja ingin membuat Binar terlihay jelek di hadapan Isyana Benar saja Binar Aksa terpancing. "Kurang ajar kamu Mas," pekik Binar bangun dari duduknya sedikit memukul meja dan mau menarik Lana Bu Wira yang di sampingnya pun lansung melerai. Di saat yang bersamaan Bu Dini juga keluar. "Ada apa ini?" pekik Bu Dini kaget. "Binar? Lana apa- apaan ini? Ingat kalian bertamu!" lanjut Bu Dini lirih. Tuan Aksa melemas dan menghela nafas sambil mengulum lidahnua kesal. Dari dalam terdengar berceloteh Putri dan Dina yanh masih tak henti- hentinya mengungkapka betapa senang hari ini. "Aku tidak sabar punya adik bayi!" terdengar suara Putri agak keras. "Iyah... Kak Dina juga. Cewek apa cowok ya?" Mereka berdua tanpa rasa bersalah malah bercanda tertawa mendekat ke ruang tamu. Tidak tahu di luar ada suasana tegang. "Ehm...," Bu Dini berdehem memberi kode ada anak kecil. "Binar, kita pulang!" titah Bu Dini tegas. "Hhhh...," Binar Aksa mengeratkan rahangbya dan menatap tajam ke Lana. "Kita perlu ngobrol!" ucap Binar tajam Lana yang gagal memprovokasi hanya tersenyum "Oma.. Daddy...," pekik Putri "Hau sayang. Udah sholatnya? Kita pulang ya!" tutur Bu Dini. "Pulang?" "Iya kan sudah sore. Belum mandi belim ganti. Besok sekolah kan? Tantemu juga mau istirahat, ada tamu juga," tutut Bu Dini lagi. "Mommy Omah!" celetuk Putri menegur omanya dengan polosnya. "Oh yaaa," jawab Bu Dini tersenyum lalu melirij ke Bu Wira. "Ya sudah ayo pulang!" sahut Tuan Aksa. "Pamit sama Om Lana dan Oma Wira," tutur Bu Dini tetap bersikap ramah di depan Putri. Putri dengan cerianya pamit ke Lana dan bu Wira. "Pamit sama Nenek dan Tante... " tutur Bu Dinu menasehati tapi kepotonh lagi. "Kan lupa. Mommy Oma. Panggil Mommy Bunga Isya," celetuk Putri dengan centilnya.. Bu Wira pun hanya bisa mendengarkan dan melihat tingkah Putri dengan sangat iri. Bu Dini hanya tersenyum membiarkan Putri masuk bersama Dina untuk pamitan. Binar sendiri karena sudah emosi, beranjak cepat dan langsung keluar. Sementata Bu Dini mendekat ke Bu Wira dengan tatapan tidak bersahabat, sebab Bu Wirq sendiri mukanya sudah sangat enek. "Sis Wira.. maaf kita harus bertemu di suasana yang seperti ini," tutu Bu Dini lirih. "Mungkin ini keberuntunganku. Saat liontin berlian terjatuh dari rangkanya, sayang kan? Kalau tidak dicarikan kalungnya lagi. Dia terlihat berkilau, jadi pasti mudah ditemukan orang lain. Apa itu sama dengan kita menemukan satu tangkai bunga yang terjatuh dari vasnya, " bisik Bu Dini sambil menunggu Putri.. "Apa maksudmu berkata begitu, Ses?" tanya Bu Wira geram "Tidak apa- apa. Aku hanya tidak mengira, seorang menantu keluarga Hanggara yang mengandung penerus Hanggara, sampai harus menepi dan berjuang sendiri," bisik Bu Dini lagi. Bu Wira mengepalkan tanganya merasa terhina, sayangnua belum Bu Wira menjawab Putri sudah keluar bersama Isyana. "Ayo Oma...kita pulan!" ajak Putri "Ayo..., Makasih ya Nak!" ucap Bu Dini ramah ke Isyana. Isyana mengangguk tersenyum. "Iya Bu Sama- sama," "Dada Mommy.. ," celetuk Lutri. Isyana tersenyum sungkan dan sedikit melirik ke Bu Wira. Tiba- tiba Putri kembali mendekat dan mencium perut Isyaba. "Kaka pulang dulu ya. Besok kalau Daddy udaj nikah sama Mommy kamu. Kita tinggal satu rumah!" ucap Putri lagi. Bu Wira dan Lana semakin panas dan geram,Bu Dini tersenyum menang sementara Isyana hanya bisa menyeringai. **** Maaf kalau banyak Typo. Author sedang berjuang biar nupek ini dipromoin, jadi kejar kata dan Up. Please bantu kasih vote yaa... bantu Author biar dipromoin ini nupel.Hehe


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn

Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 124"