Istri yang terabaikan Bab 115

    Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


115. Cucuku


Pov Bu Wira.


Lana pergi ke kantor, dan kini tinggalah Bu Wira dan Mika.


"Mau kemana kamu?" tanya Bu Wira.


"Ke kamar Mah," jawab Mika berani.


"Kamu lupa tugas kamu?" tanya Bu Wira.


"Tugas?" tanya Mika tanpa rasa bersalah.


"Kamu lupa. Lihat di meja. Bekaa makanmu. Bekas makan suamimu?" tutur Bu Wira melirik ke arah meja.


Mika ikut melihat ke meja makan sambil mengeratkan rahangnya.


"Bereskan!" titah Bu Wira.


"Mah... kan ada Mbak Rida. Ada Bi Sumi dan yang lain. Mika bukan pembantu Mah!" protes Mika berani karena merasa tidak tahan.


"Haduh... Mika. Kamu pikir dengan kamu tidur satu kamar dengan Putraku lantas kamu seenaknya di sini? Ingat ya. Kamu baru istri sirih. Kapan aku memerintahkan Lana menceraikanmu. Maka angkat kakimu dari sini. Kamu lupa, itu?" omel Bu Wira dengan kasarnya.


Mika pun tak bisa menjawab lagi.


"Bereskan atau angkat kaki dari sini!" ucap Bu Wira mengancam lagi. Bu Wira pun berucap tanpa menoleh dan berlalu.


"Mika mau ke kampus Mah!" celetuk Mika beralasan.


Mika meraaa itu alasan tepat untuk menghindari mertua yang menurutnya menyebalkan itu.


Sayangnya Bu Wira berhenti lalu tersenyum menatap ke menantunya itu.


"Ke kampus katamu?" tanyq Bu Wira lagi.


"Iyah!"


"Mau apa?" tanya Bu Wira lagi kini Bu Wira bersedekap dan mendekat ke Mika.


"Ya konsul lah Mah. Mika kan mau lulus cepat!" jawab Mika beralasan.


"Oh ya? Siapa dosen pembimbingmu?" tanya Bu Wira.


Mika seketika gelagapan tidak menjawab. Bu Wira pun tersenyum lagi.


"Mikaa., calon menantu Mamah yang cantik. Mamah lupa belum cerita ya? Di acara kondangan teman arisan mamah kemarin. Mamah ketemu teman kuliah Mamah, namnya Desy. Mamah ngobrol banyak sama dia. Terus kita saling curhat," tutur Bu Wira sambil tersenyum lembut tapi tiba- tiba tatapan dan wajahnya mengerikan.


Mika pun kalah telak, mendengat kata Bu Desy.


Setelah ekspresi Bu Wira seram mendadak, lalu kembali tersenyum ngeri. Menunjukan kalau Bu Wira itu bukan tandingan Mika, dan Mika janhan coba- coba berbohong.


"Desy cerita pada Mamah. katanya dia punya mahasiswa yanh tak pernah datang mencarinya. Dia tertinggal dari teman- temanya, kasian yah? Mamah dengernya jadi miris. Jadi Mamah minta ke teman mamah si Desy itu untuk mencarinya dan menghubungi si mahasiwa barangkali ada kendala. Tapi sayanhnya si mahasiswa mengabaikanya. Dan Si Desy teman Mamah inu sekarang cuti dulu!" lanjut Bu Wira semakin mempertegas kebohonhan Mika.


Mika tak punya keberanian lagi, menatap mertuanya. Kini Bu Wira berubah jadi tegas lagi.


"Kamu pikir, ada dosen yang berbaik hati meminta mahasiswanya untuk konsul? Hah? Itu mamah yang minta! Kurang baik apa, mamah ke kamu!" ucap Bu Wira tegas.


"Ingat Mika. Jangan bikin malu keluarga Hanggara, atau menjauhlah dari keluarga ini. Bereskan piring- piring itu dan ikut mamah ke rumah sakit. Kamu punya waktu 30 menit!" ucap Bu Wira tegas lalu berjalan masuk.


"Aaaaaakkkkkk," selepas Bu Wira pergi Mika menjerit dan melempar gelas yang ada di dejatnya keras.


"Siaalll. Bagaimana cara aku membunuhnya. Dia harus lenyap, dasar nenek tua. Hah...darimana dia tahu Bu Dessy?" gumam Mika sekarang ketahuan belangnya. Mika terbakar emosi semakin kesal.ke Bu Wira.


"Tunggu. Apa nenek tua ini juga kenal Adnan? Tidak. Ini tidak mungkin! Kenapa dia memperlakukan aku begini?" Mika pun kembali dihantui rasa takut ketahuan


"Bagaimana caranya aku menang. Tapi kalau dia tahu yang sebenarnya kenapa dia ingin aku menikah sah?"


Mika terus berfikir tapi tak bertemu jawabannya..Kenapa Bu Wira berlaku jahat tapi ingin pernikahan mereka sah?


"Oke...selama aku aman aku ikuti aturan mainmu, Nenek Tua!" gumam Mika lagi, lalu Mika mulai membereskan piring bekas mereka makan.


Tepat 30 menit seperri kaya Bu Wira, Bu Wira turun dengan pakaian sosialitanya..


Mika pun juga sudah rapih.


"Kita kemana Mah?" tanya Mika.

"Ke rumah sakit?" jawab Bu Wira.


"Untuk apa?"


"Kamu lupa? Mamah ingin periksa kandunganmu. Setelah itu kamu berKB!" ucap Bu Wira.


Mika naik pitam lagi, sadar dirinya ditekan dan Bu Wira membatasi gerak dan ranah haknya itu..


"Mika nggak KB!" jawab Mika nekad. Entah Mika tak bosan usaha ngelawan padahal endingnya Mika tak bisa berkutik. Mika memanh punya muka tembok.dan nyali yang besar.


"Oke... kalau gitu kemasi kopermu! Silahkan pergi dan tinggallan Lana" jawab Bu Dini selalu sama.senjatanya.


"Mah. tapi ini keterlaluan. Mamah sudab memaksakan kehendak ini Hak Mika. Inu hak asasi mika. Apa salahnya Mika hamil Mah? Apa alasan mamah melakukan ini?" jawab Mika terus protes.


"Tidak ada alasan!" jawab Bu Wira tegas.


"Doktee juga tidak mau mngKB kalau Mika tidak mau. Mika juga bisa salahkan Mamah melanggar Ham!" ancam Mika berani


Bu Wira pun membalas dengan berani.


"Kamu lupa perjanjian kita kemarin? Hah! Kamu setuju do atas materai! Dan kalau kamu tidak bersedia. Tidak masalah. Menikahlah dan hamil dengan orang lain tapi bukan Lana!"


Seperri sebelumnya Mika tak bisa berargumen lagi. Mereka pun menuju ke klinik kandungan. Bu Wira memastikan belum ada hasil pembuahan di rahim Mika. Lalu Bu Wira meminta dojter memasang alat KB ke tubuh Mika.


"Ddddtrrrtt...drrtt," ponsel Bu Wira berdering, dilihatnya wa dari Lana.


"Sudah selesai Mah?" tanya Lana.


"Sudah,"


"Lana sudah siap Mah!" jawab Lana hari ini pulanh cepat.


"Tunggu Mamah di rumah!" jawab Bu Wira.


Bu Wira dan Mika pun pulang ke rumah. Mika kaget melihat suaminya tampak segar dan wangi. Mika kira menyambut Lana.


"Maaas... tumben nggak pulang malam?" tanya Mika meraih tangan Lana.


"Iyah," jawab Lana.


"Aku udah KB!"


"Bagus.., kita tunda dulu ya. Biar kita pus pacaran,"jawab lana denngan l3mbut.


"mMika tersenyum mengira itu tulus ucapan Lana.


Bu Wira tidak berhenti dan tak menghuraukan mereka. Membiatkan Lana dan Mika bermesraan di depan ruanh TV. Bu Wira masuk ke kamar, berdandan dan berganti baju. 30 menit setelahnya Bu Wira keluat.


"Mamah sudah siap Lana!" ucap Bu Wira mengagetkan Mika.


"Siap kemana Mah?" tanya Mika.


"Apa kamu belum memberitahunya Lana?"tanya Bu Wira sinis sengaja memanasi


"Belum," jawab Lana singkat.


Bu Wira kemudian tersenyum


"Mamah mau temui cucu Mamah!" jawab Bu Wira dengan bangganya


Seketika itu wajah Mika meradang memerah.


"Cucu?" tanya Mika syok.


"Yah!" jawab bu Wira mantap.


Mika menelan ludahnya gelagapan


"Mamah suruh Mika tunda hamil kan? Bukankah mamah belum ingin ounya cucu? Cucu siapa?"


"Cucuku dari Isyana!" jawab Bu Wira lagi dengan ekspresi lega dan puas menyakiti Mika.


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn

Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 115"