Istri yang terabaikan Bab 106

  Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


106. Bu Wira lebih cerdik Benar dugaan Tuan Aksa. Isyana memang kelelahan. Begitu masuk mobil, 10 menit Tuan Aksa melajukan mobil. Mungkin didukung mobil yang empuk dan dingin lambat laun mata Isyana menyipit dan terlelap. Dina pun hanya menoleh ke Isyana lalu memastikan seatbeltnya benar. Seperti saat bersama Putri, Tuan Aksa melirik ke Isyana. Isyana terlelap begitu tenang. Terlihat sekali dalam lelapnya Isyana memendam segala lelah yang dia lepaskan. Rasanya Tuan Aksa seperti ingin berganti tempat duduk dengan Dina. Membelai lembut Isyana dan membiarkan Isyana duduk di pangkuanya. "Waah kalau ini lebih parah! Masa Tuan Aksa naksir istri orang?" batin Saka lagi memperhatikan gerak gerik Tuan Aksa. Otak Saka benar- benar seperti diputar- putarkan, lama-lama panas dipenuhi tanda tanya saking penuhnya hampir jebol. Saka gatal ingin tanya, tapi Tuan Aksa dalam hal pribadi lumayan tertutup kalau tidak mentok dia yang ingin cerita. Saka melihat ke depan. "Becak Pak!" teriak Saka spontan mengangkat hand rem mendadak dan berhenti mendadak. "Dug!" Semua pun kaget termasuk Isyana terbangun, mereka berhenti mendadak. "Huuuft...," Saka menghela nafasnya. Tuan Aksa yang melamun hampir menabrak tukang becak. "Astaghfirulloh ada apa?" sementara Isyana memekik kaget. "Maaf Tuan. Kalau nyetir nggak boleh ngelamun," celetuk Dina. "Ehm...," Tuan Aksa berdehem malu. "Maaf!" jawab Tuan Aksa lalu menyalakan mobil lagi. Untung mereka sudah hampir sampai jadi tidak lama mereka berada di kecanggungan. Isyana pun turun dan mengucap terima kasih. Sementara Tuan Aksa seperti biasa tanpa ekspresi datar, pergi. Dina dan Isyana pun masuk. Dina terus menggodai Isyana dan bilang kalau Tuan Aksa melamun.Tapi Isyana tak peduli dan lebih memilih merawat tanamanya. "Beneran Teh. Tuan Aksa itu naksir Teteh!" cerocos Dina. "Diin udah jangan ngelantur. Sini bantu Teteh!" jawab Isyana lalu memilih bekerja. Di jalan Saka pun kepo. "Apa perempuan di balasan email tadi, Nyonya Isyana, Tuan!" tanya Saka hati- hati. "Sudah sampai tahap apa pengerjaanya?" jawab Tuan Aksa malah balik bertanya. Saka pun terskak. Fiks Tuan Aksa tidak mau membagi. Saka pun menjelqskan perjalanan proyek mereka..Meski Saka masih tetap menyelipkan hasrat keponya. "Tuan Aksa tidak takut bikin masalah, dimarahi suaminya? Dia lagi hamil lho!" tutur Saka hati- hati.. Tuan Aksa pun berhenti menoleh ke Saka. "Kamu yang jangan bikin masalah denganku, jangan kepo. Mau nggak gajian?" skak Tuan Aksa. "Gleg!" Saka pun memilih diam. **** Pov Mika. Setelah bertemu dengan Andre. Mika segera melajukan mobilnya ke rumah. Sesampainya di rumah, ternyata Nyonya Wira sang mertua sudah duduk di situ. Ya... setelah mendengar penjelasan Lana, Bu Wira mengajukan beberapa syarat untuk bersedia membantu Lana mendekati Isyana. Termasuk salah satunya tinggal di rumah Lana. Beberapa waktu terakhir, Bu Wira memang mencoba berdamai dengan kenyataan. Menerima takdir buruknya kalau perempuan yang dicintai dan dipilihnya, anaknya Mika. Meski sangat disayangkan dan tetap terselip rasa sakit. Nyonya Wira menerima Mika, bukan tanpa sebab, dan bukan juga karena sudah suka. Tapi demi kepentingan Tuan Wira. Sudah 3 kali menghadiri undangan nikahan, makan malam dan pertemuan, termasuk saat takziyah ke tempat Bu Tiara, Mika menempel pada Lana dan menunjukan dirinya sebagai istri Lana. Bu Wira jadi risih kalau sampai orang lain tahu sejarah anak dan menantunya. Bu Wira sangat hati- hati menjaga nama baik suaminya demi karirnya nanti. Setidaknya sampai pemilihan suaminya berakhir. Ada untungnya, tentang Isyana dulu. Dia tidak pernah Lana ajak ikut pertemuan, karena dulu Lana benci Isyana. Isyana yang dulu juga bukan istri yang agresif seperti Mika sekarang. Jadi Bu Wira masih bisa menyembunyikan aib anaknya, kalau anaknya menikah dua kali. Bahkan demi nama baik suami dan keluarganya, Bu Wira terbersit segera mendaftarkan pernikahan Mika dan Lana ke KUA. Hal itu yang membuat Mika besar kepala. Dan sekarang Mika kelimpungan setengah mati. Sayang, ketika Bu Wira berniat baik, kejelekan Mika mulai nampak di mata Lana. Hati Lana mulai goyah dan sekarang justru Lana yang mulai mengacuhkan Mika. “Mamah?” sapa Mika melihat ibu mertuanya ada di rumah. Mika sedikit mencebik kesal. Tapi Mika harus bersandiwara dan Mika segera mencium tanganya. “Darimana kamu? Istri macam apa suami pulang kau malah pergi?” tanya Bu Wira dengan gaya eleganya. “Maaf Mah, Mika habis dari kampus!” jawab Mika. “Hehh...,” Bu Wira hanya melengos lalu melihat jam, sudah lebih dari jam makan siang. Bahkan Bu Wira juga sudah makan siang bersama Lana. “Ingat ya Mika, meskipun Mamah ingin meresmikan pernikahan kalian. Kamu juga harus jaga sikap untuk bisa jadi istri yang baik! Jangan main kelayapan, jaga martabat suamimu!” ucap Bu Wira sinis. “Ya Mah!” “Jangan sampai aku berubah pikiran!” ancam Bu Wira lagi. "Mika akan jadi istri yang baik untuk Mas Lana Mah," "Bagus!" ucap Bu Wira. "Iya Mah!" jawab Mika singkat. Mika yang sedang cemas bertemu Adnan dan bertemu Andre berusaha mengatur emosinya agar tetap tenang. "Aku nggak boleh gagal untuk nikah resmi. Adnan harus disingkirkan apapun caranya?" batin Mika. "Apa kamu sungguh mencintai Lana?" tanya Bu Wira lagi. "Tentu saja Mah!" jawab Mika. "Mamah ingin melihat kesungguhanmu mencintai Lana," sambung Bu Wira lagi. "Mika sangat mencintai Mas Lana Mah!" "Mama ingin lihat!" "Maksud mamah apa? Apa kurang cukup Mika selama ini mendampingi Mas Lana?" jawab Mika menawar. Tapi Bu Wira tidaklah bodoh. Bu Wira kemudian tersenyum masam. "Kalau kamu memang tulus mencintai Lana, Mamah minta tanda tangani perjanjian Pra Nikah ini!" tutur Bu Wira menyerahkan satu map berisi surat perjanjian materai. Mika mengeratkan rahangnya kesal. Tidak tahu apa yang terjadi dengan Lana dan yang Lana minta pada Bu Wira. "Sialan nenek tua ini, kurang ajar..dia mau membatasiku menguasai Mas Lana." batin Mika geram melirik map itu. Mika tidak tahu bahkan susunan isi map itu Lana sendiri yang menyusunya dan menyetujuinya. Lana memintanya dan bersedia apapun mau Bu Wira, demi ambisi Lana kembali menguasai Isyana. "Kenapa?" tanya Bu Wira. "Tenang saja, semua isi di dalam map itu tidak akan merugikanmu. Selama kamu menjadi istri sah Lana, menjadi istri yang patuh. Hidupmu terjamin, semua orang akan menghormatimu sebagai keluarga Hanggara, kamu bisa memeriksanya!" tutur Bu Wira tersenyum. Tapi senyum Bu Wira penuh arti dan misterius. Meski menahan geram dan sangat kesal Mika patuh. Pelan- pelan Mika membuka map itu. "Oh ya.. satu lagi!" tutur Bu Wira sudah bicara lagi padahal Mika belum sempat membaca. "Kapan menstruasi terakhir kamu? Besok kita ke poli kandungan yah! Kamu belum lulus kan? Tidak baik masih kuliah keburu hamil. Kamu masih muda kan? Kita KB dulu ya!" ucap Bu Wira lagi dengan tegas. "Gleg!" Mika menelan ludahnya kesal. Tapi mau bagaimana lagi. Mika tidak mau usahanya sia- sia. Cita- cita jadi istri sah Lana ada di depan mata. "Ya Mah" jawab Mika memaksa senyum. Tidak pernah disangka Nyonya Wira lebih licik.


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn






Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 106"