Istri yang terabaikan Bab 104

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


104. Masa naksir ob


Pov Tuan Aksa.


Sesampainya di kantor Tuan Aksa melakukan pekerjaanya dengan baik.


"Bagaimana proposal yang kemarin Tuan?" tanya Saka mengingatkan.


"Kan udah aku kirim ke kamu. Mana aja yang aku setujui dan perlu dikoreksi!" jawab Tuan Aksa sewot. Tuan Aksa merasa sudah membalas balik email Saka.


"Ehm... ehm...," Saka pun berdehem lalu melonggarkan dasinya kikuk.


Saka membasahi bibirnya dengan ludahnya sejenak sebagai pemanasan menghadapi bosnya yang tiba- tiba aneh.


"Kenapa kamu begitu?" tanya Tuan Aksa tersinggung.


"Ehm... Maaf Tuan. Sebaiknya anda baca ulang pesan yang anda kirim ke saya," jawab Saka plintat plintut.


"Baca gimana? Udah jelas kan?" jawab Tuan Aksa dahinya mengkerut.


"He... baca saja Tuan!" jawab Saka sambil nyengir takut menyinggung.


"Hhh...," dengan ekspresi tanpa rasa bersalah, Tuan Aksa mengambil I- Pad yang sudah dibukakan Saka. "Apasih?"


Satu folder Tuan Aksa buka..Tuan Aksa melirik ke Saka kesal.


"Ini sudah aku tulis. Aku butuh detail ukurannya! Nih!" ucap Tuan Aksa merasa benar.


"Ehm...dibuka lagi folder selanjutnta Tuan!" jawab Saka lag ngeyel.


"Ck...kamu gimana sih? Orang udah aku jawab kurang jelas apa? Awas ya kalau ngerjain aku!" ancam Tuan Saka masih merasa benar.


Tuan Aksa pun mengklik folder- folder berikutnya.


"Gleg," Tuan Aksa menelan ludahnya dan mendadak ingin segera menutup layar iPad itu. Bahkan Tuan Aksa tidak berani melirik apalagi menatap Saka.


"Aiiihh...," desis Tuan Aksa sangat malu.


Ternyata isinya amburadul. Memang sebagiaan materi pekerjaan, tapi ada bonus tambahan kegaualauan Tuan Aksa. Kira- kira begini :


"Telpon enggak? Telpn Enggak? telpon enggak telpon.


Periksa enggak? Periksa... aaaahhh.


........ttttddd..... ........................


"Apa kakimu masih sakit? Apa obatnya sudah diminum? Kamu tidak keluar kan? istirahatlah, jangan forsir tubuhmu.


.............................xnxxxmxmxmxmxmxmzmzmzm.....Datang nggak datang.......sysysysysysys.....


Pokoknya balasan Tuan Lana balasan random tidak jelas bahkan Saka jadi bingung sendiri. Tapi dari siru jelas, Tuan Aksa sedang galau ingin bertemu seseorang.


"Ehm... ehm.....," Tuan Aksa mendadak berdehem dan melonggarkan dasinya. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.


"Hapus!" ucap Tuan Aksa singkat.


Sungguh Saka menahan tawa dan ingin kepo. Tapi belum kepo saja Tuan Aksa sudah tidak berani menatapnya. Saka pun hanya mengangguk dan menarik iPadnya.


"Ya Tuan!" jawab Saka.


Mereka kemudian diam sesaat. Tuan Aksa jadi salah tingkah sama Saka. Malu sekali ketahuan kalau Tuan Aksa sedang galau dan gerogi mau menghubungi seseorang.


"Hhh...," Tuan Aksa gugup mau bicara pada Saka.


"Ya Tuan?" jawab Saka.


"Ini rahasia kita!" ucap Tuan Aksa malu- malu.


"Ya Tuan!" jawab Saka.


"Awas kalau bocor!"


"Ya Tuan!" jawab Saka lagi manggut- manggut.


"Sini berikan laporanya! Biar kuperiksa lagi!" tutur Tuan Aksa kemudian.


Dengan tangan sedikit ragu Saka menyodorkan ke Tuan Aksa.


"Yang fokus ya Tuan," ledek Saka ke Tuan Aksa.


"Hasiishhh...," desis Tuan Aksa mati kutu.


"Kalau boleh tahu, siapa yang sakit Tuan?" tanya memberanikan diri kepo sambil nyengir.


Saka bisa menebak kalau Tuanya dari kemarin aneh tanya masalah move on, ternyata hatinya sedang otewe move on.


Saka tahu, sejak Bu Tiara sakit sudah banyak perempuan yang mendekatinya. Tapi Tuan Aksa menolak. Saka juga tahu kalau Bu Tiara menyuruh Tuan Aksa menikah lagi. Bahkan Saka juga dengan berani ikut menyarankanya.


Meskipun hasil dari keberanianya Saka kena semprot disuruh kerja lembur.


Saka ikut lega sekarang. Kalau Tuan Aksa segera move on dia tidak akan terancam mati kutu saat bekerja. Sebab kalau sedang sedih Tuan Aksa kan akan terus diam.


Tuan Aksa berhenti melihat laporan dan menatap Saka tajam mendengar pertanyaanya.


"Aku sedang fokus. Jangan ditanya!" jawab Tuan Aksa berkilah.


"Ya Tuan. Maaf!" jawab Saka mengalah.


Saka manggut- manggut saja. Nanti pasti cerita.


Tuan Aksa kemudian menatap dengan tatapan ancaman. Sebenarnya bukan tentang fokus, tapi Tuan Aksa malu ketahuan hatinya sedang tidak karuan.


Saka dan Tuan Saka kemudian melanjutkan pekerjaan sesuai jadwal. Sampai tiba waktu makan siang.


Saka pun ingat tentang Amanda. Amanda pesan kalau Tuan Aksa selow suruh kasih kabar.


"Tu..."


"Sak!"


"Haiish...," desi Tuan Aksa mereka ternyata berbarengan hendak bicara.


"Maaf Tuan," tutur Saka.


"Kamu saja! Dulu, ada apa?" jawab Tuan Aksa.


"Tuan Binar saja dulu," jawab Saka hormat.


"Di sini siapa yang bos dan berhak menyuruh?" jawab Tuan Aksa ngeles.


"Tuan Binar,"


"Kenapa kau menyuruhku duluan?" tanya Tuan Saka galak.


"Maaf!"


"Cepat katakan ada apa?" jawab Tuan Aksa menang sambil ambir air dan meneguknya.

"Nona Amanda sepertinya menaruh hati pada Anda Tuan," tutur Saka.


"Uhuk...," Tuan Binar langsung terbatuk. Lalu menjeda sejenak. Saka pun melengos menunggu tanggapan Tuan Aksa.


"Apa katamu?"


"Nona Amanda, ingin menemui Anda secara pribadi Tuan!"


"Dia ingin bertemu denganku secara pribadi?"


"Ya..."


"Emang kemarin kalian bahas apa?"


"Bahas Tuan Binar," jawab Saka.


Tuan Binar mendadak tersipu mendengar ada yang naksir.


"Ada- ada saja kamu? Dia teman istriku," jawab Tuan Binar enteng. "Dheg," sayangnya saat dirinya bilang teman istri, antena Tuan Binar malah nyantol ke Isyana lagi.


"Sama kan? Isyana juga teman Bu Tiara,"


"Tapi, sungguh Tuan. Beliau ingin bertemu dengan anda, bolehkah saya beritahu bahwa anda sedang di sini?" tanya Saka lagi.


"Jangan!" jawab Tuan Aksa cepat. "Aku tidak ingin menemuinya. Aku malah ingin beri kamu tugas," jawab Tuan Aksa.


"Tugas?"


"Antarkan aku ke sebuah tempat!" ajak Tuan Aksa ingat dia harus melacak mobil yang berlogo suntech itu milik siapa.


Tuan Aksa ingin menemui Tuti dan meminta foto yang dulu ditunjukan ke Tuan Aksa.


"Tempat mana Tuan?" tanya Saka.


"Adalah. Cepat habiskan makanmu! Setelah itu kau harus carikan data seseorang untukku!" jawab Tuan Aksa lagi.


Saka pun memgangguk menghabiskan makanya.


****


Di kampus.


Sesuai dengan janjinya. Dina siang ini mau antar Isyana ke greenhouse.


Menjelang lahiran mengingat hamilnya semakin besar. Isyana jadi berfikir harus punya penghasilan lain yang tidak harus begadang. Kalau mengandalkan youtube, sebagai newbie penonton Isyana masih sedikit.


Isyana ingin ajari Dina merawat tanaman dan opern order Isyan Flora lagi.


Dina pun sudah menunggu Isyana di depan kampus.


Tepat pukul 11.45. Kuliah Isyana selesai,Isuana pun bergegas mnemui Dina


"Naik apa Teh? Bus apa angkot apa ojek?"


"Angkot aja. deket pasar tempatnya," jawab Isyana.


"Oke!"


Mereka berdua pun memberhentikan angkutan umum arah ke greenhouse Isyana. Sekiitar 30menit perjalanan ditambah ngetem mereka sampai ke terminal angkut di dekat pasar. Pasar tempat pertama Isyana kabur.


Lalu mereka turun,mampir bakso sebentar lalu jalan kaki menuju ke ruko bekas kobtrakan Isyana


"Waah ternyata sudah diperbaiki," gumam Isyana kagum ternyata kontrakanya yang terbakar sudah diperbaiki.


"Teteh dulu tibggal di sini?"


"Iya...," jawab Isyana.


Dina melihat- lihat ke dalam sementara Isyana melirik ke klinik mencari Tuti.


Tidak berapa lama Tuti keluar.


"Tuti...," panggil Isyana berjingkat.


Tuti menoleh dan langsung girang. Tuti berlari dan langsung memeluk Isyana. Dina yang belum kenal Tuti hanya bengong.


"Aaah... Tuti kangen,"


"Akhirnya kita ketemu lagi. Aku kangen kamu Isyaa....," lama mereka berpelun.


Sampai tanpa mereka berdua tahu di seberang jalan ada mobil berhenti memperhatikan mereka.


"Aiiish.. lebay sekali mereka?" gumam Tuan Aksa.


Tuan Aksa kan juga mau bertemu Tuti minta foto plat mobil anak buah Lana saat jemput Isyana dulu. Sangat kebetulan,Iayana tiba, Tuan Aksa juga tiba. Tuan Aksa yang hendak membuka mobil ditutup lagi.


Tuan Aksa gerogi mau bertemh Isyana lagi.


Saka yang mendengar langsung menoleh.


"Tempat tujuan kita kemana lagi Tuan?" tanya Saka bingung.


Kenapa Tuan Binar suruh berhenti di pinggir jalan di dekat ruko kecil lagi. Klinik kecantikan lagi.


"Di sini!" jawab Tuan Aksa enteng.


"Hah? Di sini Tuan?" tanya Saka kaget.


Tuan Aksa malah fokus memperhatikan Isyana dan Tuti yang sedang cerita melepas rindu. Entah kenapa memperhatikan Isyana ngobrol dan tertawa membuatnya senang.


Saka yang tidak dijawab pertanyaanya menoleh ke Tuan Aksa lalu ikut melihat arah kemana Tuan Aksa memandang.


Terlihat 3 perempuan mengobrol dengan asik. Satu perempuan hamil tampak manis dan menggemaskan, satu perempuan berseragam Ob dan satu remaja kecil. Paling pantas ditaksir Tuan Aksa yang hamil, tapi kan ibu hamil bersuami.


Saka pun menebak. "Apa iya Tuan Binar naksir Ob? Kenapa terjun bebas?"


"Maaf Tuan? Apa kita parkir di sini atau turun?" tanya Saka lagi dengan sedikir lebih keras.


"Ha..ya!" jawab Tuan Aksa kaget.


"Ini di bahu jalan Tuan? Kita hendak menemui siapa? Turun atau bagaimana?" tanya Saka lagi.


"Haish kamu cerewt sekali. Di sini ya di sini! Kita di sini dulu. Tunggu 3 orang lebay itu berpisah! Aku mau bicata dengan petugas kebersihan itu!" jawab Tuan Aksa kesal ke Saka.


Ya kali Tuan Aksa turun lalu bertemu Isyana. Tuan Aksa tengsin lah bakal mati kutu. Apalagi ketahuan kedatanganya dalam rangka mencari tahu identitas Isyana.


"Gleg," Saka terdiam mebelan ludahnya.


"Wait, tunggu! Apa benar Tuan Aksa naksir OB?" Saka malah salah terka mengira Tuan Aksa mau ngapel Tuti.


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 104"