Istri yang terabaikan Bab 103

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


103. Mamah Yang Bisa Lakukan


Mika terpaku berdiri di tempatnya, seperti tertampar, tercekik, dilempar dan djatuhkan. Sesak, sakit dan terhina. Yang lebih membuat hatinya padam, yang melakukan semua itu adalah orang yang dia anggap bonekanya dahulu.


Boneka yang dia anggap tak berharga. 


Rasanya buntu dan dunianya seakan sedang berbalik menghukumnya? 


Inikah akhir dari dunianya? Mika merasa belum puas menikmati hasil kerjanya, kenapa harus berakhir secepat ini? Tidak, Mika tidak mau apa yang dia dapat dengan bersusah payah hilang begitu saja. 


Apalagi Mika sedang berjuang agar segera sah secara hukum dan kelak akan mendapatkan hak- hak resmi pula sebagai istri.


“Bagaimana? Bisa antarkan saya pada suamimu sekarang? Atau skripsimu harus tertunda sampai tahun depan?” tanya Adnan mempertegas. 


Mika menatap bengis Adnan, wajah penuh permohonanya berganti dengan aura kelam. 


“Persetan dengan skripsiku!” jawab Mika.


“Kamu pikir aku bodoh? Dan akan menuruti perkataanmu? Kamu tidak akan pernah bertemu dengan suamiku dan menjelaskanya! Aku pastikan itu,” jawab Mika dengan mata berapi- api menyusun tekad, Tanganya mengepal sempurna. Kini dia tidak lagi memohon dan kembali ke sifat aslinya. 


“Oke,” jawab Adnan enteng dan tersenyum. Sama sekali tak takut atau peduli lagi. Adnan berniat berbalik. 


“Jangan ikut campur urusanku atau kamu akan menyesal! Jangan pernah temui suamiku!” ucap Mika lagi. 


“Hoh...,” Adnan tersenyum dan menatap Mika sinis. 


“Aku menyesal? Ikut campur urusanmu? Kamu yang membuatku terlibat dalam kehidupanmu. Kamu yang akan menyesal, Nyonya Mika,” ucap Adnan pelan dan tajam. 


“Kurranng ajar. Kamu!” ucap Mika geram hendak menampar tapi tanganya buru- buru ditangkap Adnan. Adnan menarik tangan Mika dan berbisik. 


“Ingat Mika, meski ini baru hari ketigaku di sini. Aku dosen di sini, dan kamu mahasiswa. Jaga sikapmu!” ucap Adnan lalu menghempaskan kasar tangan Mika lalu pergi. 


“Hooh!” 


Mika langsung tertegun melihat Adnan berjalan menjauh.


“Siapa dia sebenarnya? Bisa- bisanya dia di sini?”


“Aku harus bagaimana? Aku harus bagaimana? Ayo mikir Mika, Adnan nggak boleh tahu identitas Mas Lana dan nemuin Mas Lana. Dia harus balik jadi tukang sayur dia harus pergi dari sini! Kalau perlu dia mati sekalian!  Tapi siapa yang mau bantu aku?” gumam Mika.


Dengan kekhawatiran dan beban yang bertambah, Mika pergi.


Mika berfikir cepat bagaimana bisa menyingkirkan Adnan.


Mika pun ingat, mantanya yang selalu mengikuti maunya, Andre. Mika memitanya menemuinya di sebuah kafe. 


“Hai, Baby!” sapa Andre ke Mika. 


Andre adalah mantan Mika yang sudah lulus lebih dulu. Dia mahasiswa teknik, dulu Andre bucin pada Mika. Tapi Mika hanya memanfaatkanya.


Andre pun menyadari itu, bahkan Andre juga dengar kabar kalau  Mika diperistri Om- Om, atau lebih tepatnya Om tampan pengusaha. 


Karena Mika cantik, tetap saja membuat Andre masih suka, meski Andre juga sudah punya pacar. Bahkan sudah tunangan. Pada dasarnya Andre juga play boy. Atau Andre ingin balas dendam menyakiti Mika, entahlah.


“Duduklah!” ucap Mika. 


“Tumben nemuin gue? Kangen yah!” tanya Andre dengan gaya tengilnya.


“Aku dengar pacarmu semeeter 3? Anak dosen di di sini?” tanya Mika. 


“Ya! Kenapa? Kamu cemburu aku punya pacar, santai aja, perasaanku masih sama kok! Kamu tetap yang terbaik,” rayu Andre lagi. 


“Aku butuh informasi tentang dosen baru yang bernama Adnan!” ucap Mika langsung pada intinya tidak menanggapi Andre yang menggodanya. 


Mika tahu, pacar Andre bernama Shely. Mika tahu Shelly bukan mahasiwi biasa. Shelly anak salah satu dosen senior di kampus Mika.


Senyum Andre mendadak hilang. 


“Kamu ingin aku menyuruh pacarku menjadi pekerjamu?” tanya Andre. 


“Aku minta tolong sebagai temanmu!” 


“Ada urusan apa kamu denganya? Mantanmu kah?” tanya Andre penasaran.


“Tidak usah banyak tanya! Aku ingin informasi tentang dosen baru yang bernama Adnan!” jawab Mika cepat. 


“Apa upahnya?” 


“Berapa yang kamu minta aku bayar! Aku ingin menyingkirkan orang itu!” jawab Mika. 


“Apa dia mengganggumu?” 


“Jangan banyak tanya. Katakan berapa aku harus bayar pacarmu agar aku bisa dapatkan data lengkap dosen itu!”  ucap Mika lagi dengan emosim


“Gue kangen sama Lo Mik,” jawab Andre malah menatap Mika dengan wajah horrnynya..


“Apa maksudmu?”


“Aku mau tidur denganmu! Tanpa Shelly pun aku bisa singkirkan dosen itu seperti yang kamu ingin!” jawab Andre dengan entengnya, meminta tubuh Mila. sebagai upahnya. 


“Gleg,” Mika langsung terdiam, kesal. “Gila kamu ya Ndre!” 


“Gila gimana?” 


“Kamu punya pacar, kudengar kamu mau menikah dan aku punya suami. Aku hanya minta tolong pada pacarmu untuk cari tahu tentang Pak Adnan, dia ngajar di kelas pacarmu! Aku juga tahu pacarmu berbakat tentang hal ini!” ucap Mika marah. 


Seketika Andre tertawa. Mika pun semakin kesal dibuatnya. 


“Sahabat? Kemon Mika? Kamu tahu sejak awal, aku menginginkanmu. Di dunia ini nggak ada yang gratis. Mari kita bekerja sama dan saling menguntungkan, aku tahu kamu menikah dengan pria beristri kan? Kamu dulu juga bermain denganya saat dia masih beristri kan? Ayolaah ini perkara mudah!"


“Permintaamu konyol!” jawab Mika lagi. 


Andre tertawa lagi. 


“Terserah sih! Kalau kamu ingin aku menyingkir dosen itu ya ayo katakan, kapan kamu siap chek in?” jawab Andre semakin menantang Mika.


“Nyesel gue nemuin lo!” ucap Mika kesal, sekali lagi harapanya hancur.


“Mang Lo nggak kangen sama gue? Hah?” tanya Andre dengan mata nakalnya. “Gue ragu suamimu bisa memuaskanmu, seperti aku memuaskanmu?” tanya Andre berbisik lagi. 


Mika menoleh sekeliling jangan sampai ada yang mendengarnya apa lagi melihatnya.


Alih- alih mendapatkan bantuan dari budak lamanya, Mika justru membangunkan ular tidur yang siap mengeluarkan bisanya. 


“Stop, Ndre! Jaga bicaramu! Aku bersuami. Masalalu kita itu sudah berakhir. Dan itu rahasia kita. Ingat itu rahasia!"


“Bagaimana kalau kita mulai lagi?” goda Andre lagi.

Mika semakin tersudut dan gelagapan. Sungguh menemui Andre adalah kesalahan besar.


“Gila lo ya, nyesel gue nemuin Lo!” jawab Mika segera mengambil tasnya dan segera pergi. 


Andre hanya merebahkan badanya di sofa kafe sambil tersenyum melihat Mika marah dan pergi.


“Praak! Hooh, Hooh,” Sesampainya di mobil Mika langsung membanting tasnya. 


“Siiiaaalll... siaaalll...,” jerit Mika di dalam mobilnya. Mika gemetaan meremass jari jemarinya sendiri. 


“Aku nggak mau Lana membuangku. Aku nggak mau miskin dan harus kerja keras lagi. apa yang harus aku lakukan? Aku juga nggak mau jatuh ke pria seperti Andre lagi, ihhhh.” 


Mika pun buntu, tidak tahu pada siapa lagi dia mau minta bantuan. Karena sudah buntu, Mika memilih mendiginkan otaknya pulang ke rumah. 


****


Pagi hari (Lana)


Kebahagiaan Lana akan hamilnya Isyana membuatnya lupa akan kesalahan dirinya apalagi malu, semuanya tertutup. Yang ada sekarang ambisi untuk menjerat Isyana.


Apalagi Lana mulai merasakan, perbedaan kecondongan hatinya yang sebenarnya lebih nyaman hidup bersama Isyana ketimbang sama Mika.


Lana mulai merasa tercekik, berbeda saat pacaran dulu, yang tampak di matanya semua tentang baiknya Mika. Setelah menjalani hidup satu rumah, Lana mulai tercekik dengan semua keposesifan Mika. Lebih dari itu, pekerjaan Lana jadi banyak hambatan.


Lana menjadi terbelah dan tidak menjadi dirinya sendiri. Bahkan Lana yang sekarang tak punya pegangan, kemana arah dia hendak melangkah.


Saat ini setelah beberapa waktu kehilangan Isyana, melihat banyak perubahan Isyana yang jauh lebih baik terlebih tahu Isyana hamil anaknya. Sifat serakah Lana datang.


Lana ingin Isyana tetap menjadi miliknya. Entah dia atau tidak apa konsekuensi perceraian yaang dia lakukan. Amarah Lana hanya menuntunya ke rasa ingin Isyana tetap dalam genggamanya. Dan Lana akan melakukan segala cara untuk itu. Termasuk menggunakan Mamahnya.


"Ada apa pagi- pagi ke sini kamu?" tanya Bu Wira sinis mengetahui kedatangan Lana.


Hubungan mereka memang renggang sejak Isyana pergi. Bu Wira yang dibuat kecewa sempat ingin memutuskan tidak menganggap Lana lagi sebagai anaknya.


Akan tetapi hubungan darah tetaplah abadi. Anak tetaplah anak. Apalagi baik Bu Wira dan Lana juga mempunyai circle hidup yang hampir sama dan membuat mereka sering bertemu.


Lamban laun mereka tetap berhubungan meski rasa yang terjalin sudah berbeda. Termasuk sekarang, Lana dengan hatinya yang mati rasa datang menemui Mamahnya.


"Aku anakmu Mah, tidak bisakah kita berdamai dan bicara baik- baik?" jawab Lana.


"Kamu mengunjungi Mamah hanya jika ada maksud tertentu. Mau apa? Apa ini tentang Mika? Mamah tidak ada waktu membahasnya!" jawab Bu Wira.


"Bukan Mah. Ini tentang Isyana!" jawab Lana dengan suara rendahnya.


"Isyana" pekik Bu Wira ekspresinya langsung berbinar.


"Ya!"


"Ada apa denganya? Cukup kamu sakiti dia Lana. Jangan usik dia. Biarkan dia bahagia! Urus rumah tanggamu!" omel Bu Wira langsung pada Lana.


Bu Wira menyadari anaknya yang salah dan jahat pada menantunya itu.


Kali ini Lana tidak seperti sebelumnya yang membela diri, berkilah dan melawan ibunya. Lana diam.


"Isyana sekarang sedang hamil anak Lana," ucap Lana kemudian.


"Apa?" tanya Bu Wira kaget.


"Ya. Isyana hamil!"


Bu Wira langsung terduduk lemas. Tapi hatinta berbunga. "Mamah pernah memimpikanya!" jawab Bu Wira.


"Dimana kamu menemuinya? Darimana kamu tahu tentang ini? Mamah mencarinya, tapi mamah tidak bisa menemukanya!" tanya Bu Wira langsung menyerbu Lana dengan banyak pertanyaan.


"Ada Mah! Dia tinggal di sebuah rumah. Bersama nenek tua dan seorang gadis.!"


"Antarkan Mamah bertemu denganya!"


"Lana beritahu, Mamah. Tapi bisakah Mamah membantuku?"


"Bantu?"


"Lana kesini juga mau minta tolong mamah menemuinya! Isyana tidak mau menemuiku. Lana tahu Lana salah. Tapi Lana ingin anak Lana, Mah!" jawab Lana jujur.


Seketika senyum Bu Wira hilang, rasa kesal ke anaknya kembali datang. Kenapa Lana baru menyadari kalau dirinya salah.


"Salahmu sendiri! Ini semua karena kebodohanmu!" jawab Bu Wira.


"Ya. Lana tahu. Maka itu bantu Lana Mah!" ucap Lana lagi.


Bu Wira diam lama.


Ibu tetaplah ibu, segimana disakiti putranya dia tetap sayang dan memaafkan


"Apa yang kamu ingin Mamah lakukan untukmu? Kasian Isyana sudah banyak menderita karenamu, jangan minta mamah lakukan hal yang aneh- aneh!"


"Lana tahu Mah. Lana salah! Lana nggak minta apa- apa kok. Lana hanya ingin perbaiki salah Lana."


"Bagus kalau itu niatmu!"


"Ya Mah!"


"Tapi Mamah masih ragu!"


"Sungguh Lana menyesal Mah!"


"Seberapa banyak kamu menyadari kesalahanmu sekarang? Apa kamu juga menyesali keputusanmu, menikah dengan Mika? Semua sudah terjadi Lana. Tolong jangan buat keadaan ini kacau lagi. Kamu tidak akan kembali menghancurkan semuanya, kan? Ingat Lana. Nama baik keluarga kita taruhanya karir ayahmu!" jawab Bu Wira kesal ke anaknya yang plinplan.


"Tidak Mah. Lana tidak ingin ubah kenyataan atau mengubah apapun. Lana hanya ingin Lana ayah satu- satunya untuk anak Lana. Buat Isyana dan anak Lana, kembali ke sisi Mamah! Mamah Sayang kan sama Isyana?" tutur Lana menjawab tuduhan ibunya, dengan tidak tahu malu mengutarakan niatnya ingin kembali menguasai Isyana dan anaknya.


"Lana!" pekik Bu Wira tidak habis pikir dengan jalan otak anaknya.


"Mamah juga ingin kan besarkan cucu Mah? Dan selalu ada di dekatnya?" lanjut Lana merayu Mamahnya.


"Kamu sudah menyakiti Isyana Lana. Kamu sudah menceraikanya. Mana mungkin dia mau? Kembali ke sisi kita?"


"Dia tidak mau kembali ke sisi Lana. Tapi dia mau kembali ke kita kalau mamah yang melakukanya!" jawab Lana kemudian mengutarakan ide egoisnya.


"Lana tau Lana salah dan sudah menyakitinya. Lana juga sudah nyakitin Mamah. Lana tahu Isyana tidak mungkin mau balik ke Lana lagi. Lana tulus berbuat baik dan ingin tanggung jawab terhadap anak Lana Mah..Bantu Lana agar Isyana dan anaknya ada dalam pengawasan kita! Ada di dekat kita!" ucap Lana lagi merayu ibunya.


Bu Wira diam lama meenatap Lana dan mempertimbangkan keputusanya.


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 103"