Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 45

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Raina Positif.


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹


Setelah selesai makan dan berbincang. Erwin dan Raina berpamitan pulang dan meninggalkan kediaman Edgar dan Eidra.


Erwin menatap heran pada istrinya. Wajah Raina tampak pucat padahal dia memakai lipstik dan alat make up lainnya.


"Kau baik-baik saja?". Tanya Erwin sambil menyetir "Apa kau sakit??". Tanya Erwin. Walau dia tidak mencintai istrinya tapi tetap saja Raina adalah tanggung jawab nya.


Raina menggeleng "Aku hanya merasa sedikit pusing. Mungkin karena perjalanan jauh". Raina mengusap tengguknya.


"Huwekkkkkkkkk".


Raina mual-mual. Perutnya serasa dikocok luar biasa. Bau pewangi mobil suaminya juga sangat menyengat.


"Kau baik-baik saja?". Erwin menepikan mobilnya.


"Perutku serasa di kocok. Dan kepalaku pusing sekali". Ujar Raina memegang kepalanya.


Pandangan Raina mulai kabur. Nafasnya juga tidak teratur.


Brughhhhhhhhhh


Raina terjatuh pingsan dipelukkan suaminya. Hal itu membuat Erwin panik.


"Hei, Raina bangun". Erwin menepuk-nepuk pipi istrinya "Bangun Raina". Erwin menguncang tubuh Raina.


Erwin meletakkan Raina memasang sabuk pengaman lalu, menurunkan jok mobil agar istriny bisa berbaring.


Erwin menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sesekali Erwin melirik istrinya. Wajah Raina terlihat begitu Pucak. Hal itu membuatnya semakin panik.


"Semoga kau baik-baik saja Raina". Gumam Erwin.


Sampai dirumah sakit. Erwin langsung memarkir mobilnya. Lalu turun dari mobil dan mengitari mobil dan membuka pintu mobil lalu mengendong istrinya.


Erwin setengah berlari sambil mengendong Raina. Kedatangannya langsung disambut oleh para dokter dan perawat dirumah sakit itu.


"Tolong dia dokter". Erwin meletakkan Raina dibrangkar.


"Baik Tuan. Silahkan anda menunggu".


Raina dibawa kedalam ruang pemeriksaan. Untuk memeriksa keadaan Raina.


Erwin mondar-mandir tidak tenang. Dia kadang be rdiri dan kadang juga duduk. Matanya terus terarah pada pintu pemeriksaan dimana disana ada istrinya.


"Son".


Keizo dan Pristy datang kerumah sakit saat mendapat kabar bahwa menantu nya pingsan


"Bagaimana keadaan Raina Son?". Tanya Pristy.


"Dia masih diperiksa Mom". Ujar Erwin mengusar rambutnya kasar.


Tidak lama kemudian Robby dan Astrid datang. Orangtua dari Raina.


"Bagaimana keadaan Raina?". Cecar Astrid. Walau dia tidak dekat dengan putrinya tapi tetap saja jiwa keibuan nya masih ada untuk Raina.


"Dia masih diperiksa". Sahut Erwin.


Cekreekkkk


Dokter keluar dari ruang pemeriksaan. Erwin langsung menghampiri dokter itu.


"Dokter bagaimana keadaannya?". Cecar Erwin.


Dokter itu tersenyum dan mengulurkan tangannya "Selamat ya Tuan?".


Kening Erwin berkerut "Selamat?". Erwin tetap menyambut uluran tangan yang dokter.


"Istri anda hamil".


Deg


Jantung Erwin serasa berhenti. Runtuh sudah semua rencana yang dia susun sedemikian rupa. Ternyata gadis yang menghabiskan malam dengannya mengandung benih nya. Padahal Erwin melakukannya hanya sekali, selama menikah dia sama sekali tidak pernah menyentuh Raina dan kamar mereka terpisah. Tapi Raina bisa mengandung anaknya.


"Hamil?". Beo Keizo dan Pristy saling melihat.

"Iya Tuan. Nyonya. Usia kandungan Nona Raina sudah memasuki trimester. Disarankan untuk menjaga pola makan, dan jangan stresss berlebihan". Jelas dokter "Tuan Erwin anda harus siaga menjaga istri dan calon bayi anda. Karena diusia kandungan seperti Nona Raina sangat rentan". Ucap dokter.


"Baik Dok". Sahut Erwin lemas.


Robby tersenyum licik. Akhirnya Raina hamil dan mengandung benih dari pria kaya seperti Erwin. Ambisinya untuk menguasai harta Erwin akan segera tercapai. Dia akan menggunakan anak yang dikandung Raina sebagai acuan.


Mereka masuk kedalam ruangan Raina. Raina sudah sadar dari pingsannya. Tangannya dipasang impus.


"Selamat ya sayang". Astrid mencium kening Raina


"Selamat?". Uang Raina tak mengerti.


"Iya Nak selamat. Kau sedang hamil". Sambung Robby.


Deg


Raina seakan tak percaya mendengar ucapan Ayahnya. Dia mematung sejenak, masih berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh Robby.


"Hamil?". Beo Raina pelan.


Bukan Raina tidak senang jika dia hamil. Dia sangat senang karena sebentar lagi akan menjadi seorang Ibu. Tapi Raina tahu bahwa Erwin sama sekali tidak menginginkan anaknya.


Raina menatap Erwin yang terdiam berdiri diujung ranjangnya. Tak ada kebahagiaan diwajah Erwin saat menerima berita bahagia itu. Yang tergambar adalah sebuah penyesalan.


Hati Raina berdenyut, saat melihat ekspresi suaminya. Apa Erwin benar-benar tidak bahagia dengan kehadiran buah hati mereka?


"Selamat ya Nak". Pristy mengelus lengan Raina. Dia lebih menyukai Raina dari pada Eidra.


"Terima kasih Mom". Sahut Raina canggung.


Erwin membawa Raina pulang. Di perjalanan tak ada obrolan diantara mereka berdua. Keduanya terdiam membisu.


Erwin tidak tahu harus memberi tanggapan apa. Harusnya dia senang karena akan menjadi Ayah. Tapi kenapa dia merasa sakit karena telah membuat Raina hamil? Harusnya malam itu dia tidak minum dan pergi ke club'.


Erwin sama sekali tak menatap istrinya. Erwin sedang tak ingin berbicara dengan siapapun. Dia ingin menenangkan hatinya.


Sampai di apartemen mereka. Erwin langsung turun tanpa menunggu istrinya. Bahkan dia menutup pintu mobil dengan keras.


Raina memejamkan matanya. Kenapa sakit sekali? Butiran tanpa warna itu leleh dipipi Raina.


"Maafkan Ibu Nak". Raina mengelus perutnya yang masih rata "Maafkan Ibu. Ibu tidak bisa membuat Ayahmu menerima keberadaan kita. Tapi harus kuat ya. Kita akan lewati ini bersama". Raina mengusap air matanya. Lalu dia keluar dari mobil menyusul suaminya.


Erwin masuk kedalam kamar nya. Dia mengunci pintu kamarnya karena tidak mau diganggu oleh siapapun. Padahal memang Raina tidak boleh masuk kedalam kamarnya.


"Arghhhhhhhhh".


Erwin melempar semua barang yang ada dikamarnya. Dia marah.


"Kenapa dia bisa hamil?". Erwin mengusar rambutnya kasar "Tidak. Tidak. Setelah anak itu lahir aku akan menceraikannya dan aku bisa melanjutkan misiku merebut Eidra". Erwin tersenyum licik "Eidra, tenang sayang. Meski perjalananku tidak mudah untuk memperjuangkan mu tapi nanti aku akan buktikan bahwa aku yang pantas berada disampingmu". Erwin tersenyum licik.


.


.


.


Sementara Raina meringguk diatas kasur king size miliknya. Wanita yang baru saja hamil itu menangis sejadi-jadinya. Menangisi takdir. Menangisi nasib. Menangisi jalan hidupnya. Raina tidak tahu harus berbuat apa. Bayi yang tidak berdosa itu harus hidup didalam rahimnya. Bayi yang tidak Raina inginkan. Bukan tidak ingin, lebih tepatnya dia merasa bersalah karena telah membuat Erwin terjebak dengannya.


"Hiks hiks hiks hiks hiks". Raina menelungkupkan wajahnya dilututnya. Wanita itu menangis dengan sepuas-puasnya.


"Apa yang harus aku lakukan?". Gumam Raina.


"Kenapa hidupku begini? Kenapa aku tidak pernah bahagia? Kenapa, hiksss?". Dia berteriak sambil menangis. Meluapkan semua emosi yang membuncah dadanya. Harusnya dia tidak boleh stress tapi dia tidak bisa mengontrol emosinya.


"Eidra". Tangan Raina terkepal saat menyambut nama adiknya "Ini semua gara-gara dia. Kalau dia tidak ada Erwin pasti bisa mencintaiku. Awas kau Eidra". Raina mengusap air matanya "Lihat saja nanti. Jika Erwin sampai membuangku, aku juga akan membuat Edgar membuatmu". Ucap Raina dengan penuh penekanan seakan Eidra ada didepannya.


**Bersambung.......


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 45"