Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 19

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Setiap penyakit ada obatnya


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Didalam mobil Edgar terus terdiam. Dia menatap kosong keluar jendela. Ucapan dan penjelasan Orlando masih terus membayanginya. Benarkah kakinya tidak akan pernah sembuh? Benarkah dia tidak akan pernah berjalan? Lalu bagaimana dengan dirinya? Dia sangat ingin berjalan seperti dulu.


"Tuan suami". Eidra ingin mengenggam tangan Edgar. Tapi ditolak oleh suaminya itu.


Julio hany mengintip melalui jendela kaca mobil


"Apa yang kau harapkan dariku? Aku hanya pria lumpuh yang tidak akan pernah bisa sembuh? Kau dengar sendiri kan ucapan dokter tadi?". Tungkas Edgar tanpa melihat istrinya.


Eidra menghela nafas panjang "Aku tidak mengharapkan apa-apa dari Tuan suami. Yang kuharapkan suamiku sembuh, dan bisa berjalan kembali". Jawab Eidra tegas


Edgar tertawa meledek "Jika tidak mengharapkan apa-apa kenapa kau sangat ingin aku sembuh? Apa kau malu memiliki suami lumpuh sepertiku? Atau kau hanya mengincar hartaku?". Tuduh Edgar menatap istrinya dengan sinis.


Bukannya tersinggung Eidra malah memincingkan matanya terlihat kesal.


"Ck, jika kau hanya menginginkan hartamu Tuan suami, untuk apa aku berusaha ingin kau sembuh. Aku bisa saja meracuni mu dengan sianida?". Jawab Eidra kesal "Aku tidak butuh hartamu. Aku tidak butuh uangmu. Aku hanya butuh suamiku. Bukankah kau yang mengatakan padaku bahwa kita akan memulai semuanya dari nol? Melupakan surat perjanjian itu? Belajar saling mencintai?". Imbuh Eidra.


Edgar menatap bola mata istrinya. Saat ini Eidra sedang menggenggam tangan sang suami. Sementara Julio memasang telinga dengan baik mendengarkan sambil menyetir.


"Aku butuh cinta. Kau tahu Tuan suami. Dua puluh tahun aku hidup didunia, aku tidak pernah merasakan cintai dan mencintai. Orangtuaku tak pernah menganggap aku ada. Aku hanya benalu. Penebus hutang. Pembantu. Dan aib keluarga. Aku tidak pernah memiliki orang benar-benar mencintai ku. Aku tidak memiliki teman. Sahabat. Saudara. Atau sekedar rekan kerja yang benar-benar peduli padaku. Tapi sejak bertemu denganmu. Aku mau belajar menerima takdir hidupku. Awalnya aku pikir menikah denganmu adalah awal dari penderitaan, tapi takdir berkata lain justru bertemu dengan mu adalah awal dari kebahagiaan yang Tuhan berikan padaku". Eidra menyeka air matanya.


"Dalam hidupku, aku tak pernah benar-benar bahagia. Saat aku lulus kedokteran dan siap bekerja dirumah sakit, tapi aku justru dipaksa menikah hanya demi menebus hutang keluarga. Apa kau tahu Tuan suami. Saat itu aku patah bukan main, harapan ku pupus, perjuanganku selama empat tahun gagal dan terhenti ditengah jalan". Eidra menunduk.


"Jadi kumohon jangan katakan apapun lagi untuk menyuruhku pergi. Aku bisa pergi tanpa disuruh jika sudah waktunya. Tapi sekarang biarkan aku berada disampingmu. Menemanimu, melewati ini". Eidra menepuk punggung tangannya.


"Percayalah. Setiap penyakit ada obatnya. Kak Orland hanya dokter, dia bukan Tuhan. Meski pun dia bilang hanya 10%. Tapi Tuhan bisa buat menjadi 100%". Senyum Eidra.


Badan Edgar bergetar menahan tangisnya. Dia menatap istrinya dengan berkaca-kaca.


Gleppppppppppppppppppp


Edgar memeluk Eidra dengan ucapan syukur. Julio juga menyeka air mata harunya. Ucapan Eidra seperti menyuruhnya lebih banyak bersyukur.


"Hiks hiks hiks hiks maafkan aku". Tangis Edgar pecah dipelukkan Eidra. Ini adalah kedua kalinya dia menangis, pertama dia menangis karena kematian Bagara. Sekarang dia menangis haru pada istri kecilnya.


"Terima kasih". Ucap Edgar lagi.


Eidra juga menangis. Mereka berdua saling bertangisan satu sama lain. Saling memeluk erat. Saling merangkul dan saling menguatkan. Mereka mempunyai kisah yang sama, di asingkan dan tak dianggap ada oleh keluarga besar nya. Mereka berdua adalah anak-anak yang patah hati karena kelakukan orangtua mereka sendiri.


Ditempat lain.


Lisna berjalan menuju mobilnya dengan penuh amarah. Kebenciannya pada Eidra semakin menjadi-jadi. Gara-gara adiknya itu, pria yang dijodohkan dengannya menolaknya berulang kali.


"Arghhhh, sial. Ini semua pasti gara-gara gadis tidak tahu diri itu. Lihat saja nanti, jika aku tidak bisa memiliki Kak Orland. Maka orang lain pun tidak bisa memilikinya". Lisna melajukan mobilnya


Lisna sampai dikediamannya. Wanita itu membanting pintu mobilnya dengan keras. Dia berjalan dengan menghentakkan kakinya kesal.


Lisna masuk tanpa merespon panggilan para pelayan yang menyapanya dengan hormat. Dia memang sedikit somong. Wajar saja dia artis ternama dan juga model papan atas yang namanya sekarang sedang buming di kalangan para modeling di negara ini.


"Kenapa sayang?". Tanya Seselia menyambut putrinya yang terlihat kesal itu.

Lisna menghempaskan tubuhnya disoffa. Bibirnya mengerucut kesal.


"Kak Orland terus saja menolakku. Apa kurangnya aku?". Omel Lisna "Dia masih memikirkan gadis ****** itu?". Geram Lisna.


Seselia juga ikutan mencibir "Jadi Orlando masih menyukai gadis sialan itu?". Lisna mengangguk "Tidak bisa dibiarkan ini". Ujar Seselia "Apa Orlando sudah tahu jika Eidra sudah menikah?". Tanya Seselia.


Lisna mengangguk "Tadi aku bertemu dengannya. Gadis itu sedang mengejar suaminya. Aku yakin jika dia disiksa oleh Tuan Edgar. Tapi Kak Orland sepertinya masih mengincar gadis itu. Aku harus bagaimana Mom?". Seru Lisna sendu. Dia merebahkan tubuhnya dibahu Ibu nya manja.


"Kau tenang saja. Mom dan Dad, akan membantumu". Seselia mengelus kepala putrinya.


"Terima kasih Mom". Lisna memeluk sang Ibu dengan sayang. Dia memang anak manja dan kesayangan. Dia selalu mendapatkan apa yang dia mau, apalagi didukung oleh keluarga nya.


Baskoro sedang memijit pelipihnya yang terasa berdenyut. Saham diperusahaan nya menurun. Para investor menarik kerjasama bersama perusahaan nya.


"Apa yang harus aku lakukan sekarang?". Pria paruh baya menyenderkan punggungnya "Apa Keizo bisa membantuku?". Gumam nya pelan.


"Aku harus menemuinya".


Baskoro bergegas meninggalkan gedung perusahaan miliknya.


Baskoro mendatangi perusahaan KB Group, milik Keizo Bagara. Mereka memang biasa bekerjasama.


"Ada perlu apa menemuiku?". Tanya Keizo dingin


"Aku ingin menjalin kerjasama denganmu". Ujar Baskoro.


"Apa keuntungan yang akan aku dapat?". Tatap Keizo.


"Putriku bisa mengasuh putramu seumur hidupnya". Tandas Baskoro tanpa rasa bersalah sedikitpun.


Keizo tersenyum licik "Kita ubah rencana. Kau harus membuat Eidra meninggalkan Edgar. Karena Erwin menginginkan gadis itu menjadi istrinya". Tintah Keizo.


Mata Baskoro membulat saat mendengar ucapan dari mulut Keizo. Bagaimana mungkin putra bungsu Keizo menyukai Eidra? Bukankah pria itu bisa mendapatkan gadis yang jauh lebih cantik dan menarik dari Eidra.


"Bukankah kau sendiri yang membatalkan perjodohan antara Eidra dan Erwin. Lalu kenapa kau sendiri yang ingin memisahkan kita?". Cecar Baskoro tak mengerti.


"Aku juga tidak mau. Tapi Erwin menginginkan gadis itu. Kau tahu kan Erwin tidak menerima kata gagal". Ujar Keizo


"Lalu apa yang harus aku lakukan?". Tanya Baskoro. Jujur saja dia sudah senang Eidra bersama Edgar artinya aib keluarga tidak ada lagi.


Keizo tersenyum licik "Ikuti permainan ku. Kita hancurkan Edgar dan Eidra. Mereka tidak boleh bahagia". Timpal Keizo


Baskoro mengangguk paham. Dia juga tak ingin putri bungsunya itu bahagia.


**Bersambung....


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 19"