Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 34

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Cerita Hujan.


Happy Reading 🌹🌹🌹 🌹🌹🌹🌹🌹


Eidra membawa nampan yang berisikan dua cangkir teh panas serta sepiring brownis yang dia buat untuk dia dan sang suami.


"Tuan suami.......".


Edgar yang tengah asyik duduk didekat jendela kamarnya sembari menatap butiran hujan yang jatuh kebumi sontak menoleh kearah istri kecilnya.


"Iya Istri Kecil". Edgar tersenyum hangat


Eidra meletakkan nampan itu keatas meja depan suaminya. Lalu dia meletakkan cangkir dan piring itu kesana dan menyimpan nampan disampingnya.


"Silahkan dinikmati Tuan Suami". Seru Eidra mempersilahkan.


"Terima kasih Istri Kecil". Edgar mengambil cangkir itu dan menyesap isinya.


Keduanya sejenak terdiam. Menikmati hujan yang berjatuhan diluar villa mereka. Setelah kejadian trauma didalam mobil saat itu, Edgar merasa jauh lebih baik. Dia tidak lagi terlalu histeris saat melihat hujan, dia berusaha menetralisir emosinya saat hujan tiba.


"Kau tahu kenapa aku takut hujan?". Tatapan Edgar tertuju keluar jendela.


"Tidak". Sahut Eidra dapat. Membuat Edgar terkekeh.


"Hujan, merebut orang yang begitu berarti dihidupku. Saat itu hujan turun deras, mobil yang aku kendarai terpental diaspal. Aku dan Kakek mengalami kecelakaan berat. Hingga Kakek meninggal dan aku lumpuh. Saat aku koma dirumah sakit tidak ada keluarga atau sahabat yang datang menjengguk, selain Julio yang setia bersamaku". Edgar menarik nafas dalam. Eidra menatap suaminya dan dengan tenang mendengarkan cerita pria itu.


"Semua orang menyalahkanku. Kekasihku pergi dan menikah dengan pria lain. Orangtua dan adikku sama sekali tidak peduli. Aku diasingkan. Aku dipojokkan. Aku dibully. Aku dituduh. Aku juga ditinggalkan menepi di villa ini. Bertahun-tahun hidup sendirian dalam kesepian. Sebab itu aku tidak mau keluar, karena setiap kali aku bertemu orang lain aku selalu takut dengan ucapan mereka yang mengatakan jika aku ini pembunuh". Air mata Edgar luruh dipipi tampannya. Sakit ketika mengingat semua itu.


"Apa aku tidak berhak bahagia?". Edgar menatap istri kecilnya yang tengah mengelus pundaknya dengan sabar.


"Benar, kau tidak berhak bahagia". Celetuk Eidra. Edgar menautkan kedua alisnya dan kecewa mendengar jawaban istri kecilnya. Apa memang benar dia tidak berhak bahagia.


"Kalau tidak bersyukur dengan apa yang Tuan Suami miliki". Eidra tersenyum lembut "Setiap orang punya hak bahagia. Seburuk apapun masa lalunya, bukan alasan untuk dia tidak berhak menerima sesuatu yang baik". Eidra mengelus punggung suaminya "Kadang kita memang harus kehilangan untuk menjaga betapa penting nya kebersamaan". Sambung Eidra "Tuan Suami berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Aku yakin semua yang terjadi adalah proses untuk membentuk mu menjadi kuat". Eidra menyandarkan kepalanya pada bahu suaminya dengan nyaman.


Edgar berkaca-kaca. Saat semua orang pergi meninggalkan nya tapi Tuhan menganti dengan yang lebih baik. Eidra adalah pengganti yang Tuhan kirimkan untuk nya.


"Istri Kecil, boleh kah aku memeluk mu?". Eidra bangkit dari sandarannya


"Sini Tuan Suami". Eidra merentangkan tangannya agar suaminya bisa memeluknya.


Edgar memeluk Eidra. Meresapi sesuatu yang hangat dihatinya. Mencari kenyamanan dari wanita yang berstatus istrinya ini. Wanita hebat yang menerimanya apa adanya. Wanita kuat yang tak pernah mengeluh sama sekali. Wanita yang tak pernah meminta apapun. Wanita yang menemani nya selalu. Wanita yang menyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.


Lelehan bening itu jatuh dipelupuk Edgar. Betapa beruntungnya dia memiliki gadis berisik yang berada dipelukkannya ini.


"Tuan Suami. Jangan kencang-kencang, aku susah nafas".


Moment haru yang tadinya diresapi Edgar langsung buyar saat mendengar keluhan istri kecilnya.


"Maaf Istri Kecil, apa aku menyakitimu?". Cecar Edgar memeriksa tubuh istrinya.


"Tidak". Sahut Eidra "Pelukkan mu jadi canduku". Goda Eidra memain-mainkan alisnya.


Edgar benar-benar gemes dengan istri kecilnya ini. Dengan cepat Edgar mengecup bibir manis itu, ******* nya dengan lembut.


Edgar melepaskan panggutan nya setelah merasa istrinya kehabisan oksigen.


"Jangan pergi". Tatap Edgar.


Eidra menggeleng "Tidak akan. Apa Tuan Suami masih ingat apa yang kita ucapkan didepan Tuhan". Edgar mengangguk.


"Dihadapan Tuhan dan para saksi, kami berjanji akan selalu bersama dalam suka mau pun duka, dalam sehat mau pun sakit, dalam kaya mau pun miskin, dan saling mencintai hingga akhir hayat".


Eidra mengusap air mata suaminya yang leleh. Lalu tersenyum hangat.

Edgar mengambil sesuatu didalam dompetnya lalu menyerahkannya kepada istri kecilnya.


"Apa ini Tuan Suami?". Eidra mengerutkan keningnya heran.


"Pakailah untuk kebutuhan mu. Beli apa saja yang kau mau. Jika kurang kau bisa memintanya lagi. Aku punya banyak". Seru Edgar menyerah blackcard. Kartu tanpa batas yang isinya tak kan habis jika digunakan sepuluh tahun.


Eidra mendorong kembali kartu itu pada suaminya "Aku tidak butuh ini Tuan Suami. Semua yang aku butuhkan sudah kau siapkan. Lagian di tengah pulau begini, mana ada Mall?". Ujar Eidra "Yang aku butuhkan itu hanya suamiku. Simpanlah. Lebih baik, nanti kita gunakan untuk membantu anak-anak panti saja". Lagi-lagi Edgar berkaca-kaca. Ini kah rasanya dicintai dengan tulus tanpa memandang harta.


"Sudah malam. Waktunya Tuan Suami minum ramuan".


Mendengar nama ramuan wajah Edgar langsung berubah. Sungguh dia tidak suka meminum ramuan itu. Selain baunya tidak enak rasanya juga pahit bukan main.


Eidra terkekeh. Dia tahu jika suaminya ini tidak suka minum ramuan buatannya. Namun demi kesembuhan Edgar dia harus tetap memaksa suaminya, tentu saja dengan berakhir diranjang sebagai balasan.


"Iya". Sahut Edgar ketus. Eidra membereskan cangkir dan piring bekas cemilan mereka. Lalu beranjak kedapur membuat ramuan dan susu untuk suami nya.


"Tuan Suami".


Eidra masuk dengan nampan ditangannya


"Ayo minum dulu".


Wajah Edgar ditekuk "Apa tidak bisa dicampur gula atau susu?". Ujar Edgar yang tak sanggup meminum ramuan itu.


Eidra menggeleng "Tidak bisa". Sahut Eidra cepat. dalam hati ingin tertawa melihat ekspresi suaminya.


"Ayo diminum dulu".


Edgar menarik nafas dalam. Dia sebenarnya tidak mau. Tapi siapa yang bisa mengalahkan keinginan istrinya yang tidak menerima penolakkan itu.


"Huwekkkkkkkkk".


"Telan Tuan Suami". Eidra menutup mulut suaminya. Otomatis ramuan itu tertelan dan masuk kedalam perut Edgar.


Ingin Edgar memuntahkannya namun Eidra terus saja mendesaknya sampai akhirnya ramuan itu berdiam nyaman didalam perut Edgar.


"Tuan Suami hebat". Eidra berjingkrak senang seperti anak kecil tengah mendapat hadiah dari Ayahnya.


Edgar memutar bola matanya malas. Bukan hebat tapi dipaksa.


"Jangan cemberut begitu Tuan Suami, ini demi kesembuhan mu". Rayu Eidra "Bukankah kau ingin mengendongku? Bagaimana bisa kau mengendongku jika kau mengeluh??". Ucap Eidra lagi.


Edgar terdiam. Ucapan istrinya seperti motivasi sendiri yang membuatnya semangat untuk sembuh.


Edgar mengangguk dan menarik Eidra dalam pelukkannya.


"Kau adalah alasan terbesarku agar bisa berjalan. Tolong bantu aku ya?". Edgar mengelus wajah istrinya.


"Siap laksanakan Tuan Suami".


Edgar menyambar bibir istrinya dengan gemes. Eidra mengendus kesal. Setiap kali rayuan minum ramuan pasti berakhir dengan adengan panas mereka. Dia heran pada suaminya, padahal lumpuh dan tidak bisa berjalan tapi jika masalah bercinta suaminya itu seperti pria normal lainnya.


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 34"