Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 14

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Pertama kali


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹


"Tuan Suami, bagaimana jika aku membawamu jalan-jalan mengelilingi villa?". Tawar Eidra tersenyum kearah suaminya.


Edgar menggeleng dengan cepat "Tidak mau". Tolak Edgar cepat.


"Ayolah". Renggek Eidra "Kau harus melihat dunia luar, biar otakmu sedikit refresh". Ujar Eidra.


"Tidak mau". Tolak Edgar tegas.


Sejak mengalami kelumpuhan sepuluh tahun yang lalu, Edgar memang tidak pernah keluar dari kamarnya. Dia mengunci dan mengurung diri. Kecelakaan yang dia alami membuatnya sedikit trauma dan bisa terkena serangan panik tiba-tiba. Apalagi melihat mobil membuat pria itu bisa ketakutan dengan histeris. Namun serangan panik itu tidak selalu dia rasakan saat melihat mobil, tapi jika melihat mobil disertai hujan. Maka dia akan mengalami serangan itu.


Bahkan saat Edgar menikahi Eidra disebuah gereja, dia mengenakan kacamata hitam. Kacamata itu memang sengaja dipasang silinder gelap sehingga tidak bisa melihat sekitar. Namun tak ada yang tahu bahwa kacamata yang dipakai Edgar saat itu hanyalah formalitas saja.


Eidra mendorong kursi roda suaminya untuk keluar dari pintu. Sedangkan tangan Edgar berpegang pada bibir pintu.


"Lepaskan Tuan suami". Pekik Eidra berusaha mendorong.


"Tidak mau". Tolak Edgar semakin erat memegang bibir pintu.


"Lepaskan".


"Tidak".


"Lepaskan".


"Tidak".


Jadilah mereka saling tarik menarik. Eidra sekuat tenaga mendorong kursi roda suaminya. Sementara Edgar sekuat tenaga berpegang pada bibir pintu.


Edgar belum siap melihat dua luar. Selama sepuluh tahun dia juga tidak pernah berpapasan dengan orang lain, kecuali saat dia menikah itu pun dia mengenakan kacamata hitam yang tidak bisa melihat.


Hanya Julio saja yang bisa berinteraksi langsung dengan Edgar. Julio lah yang mengurus semua keperluan Tuan-nya itu. Edgar memang tidak mau bertemu dengan orang luar. Dia sengaja menutup diri, karena merasa dirinya paling berbeda.


"Lepaskan".


"Tidak".


"Lepaskan".


"Tidak".


Julio hanya bisa tercenggang melihat pasangan suami istri itu. Dia bingung harus membantu siapa?


"Tuan, Nona". Julio hendak menghampiri keduanya


"Diam". Pekik keduanya kompak menatap Julio. Lalu kembali membuang muka.


"Lepaskan".


"Tidak".


"Lepaskan".


"Tidak mau".


Aksi saling tarik-menarik itu masih berlangsung. Pasangan suami istri yang berbeda usia sangat jauh itu masih mempertahankan keinginan masing-masing.


Eidra yang memaksa suaminya melihat dunia luar, tak mau kalah bagaimana pun caranya dia harus membawa Edgar jalan-jalan mengelilingi villanya.


Sedangkan Edgar yang tidak pernah bermimpi untuk keluar kamar, menolak dengan keras. Dia benar-benar belum siap harus melihat dunia luar. Selama ini yang menemaninya hanya kamar dan kursi roda.


"Aku bilang tidak mau ya tidak mau". Bentak Edgar pada Eidra


Bukannya merasa sakit hati atau menyerah. Eidra malah semakin kuat mendorong kursi roda suaminya. Tetap saja Edgar yang memiliki tubuh kekar dan kuat itu bisa menahan kursi roda dengan tangannya yang berpegang pada bibir pintu.


"Aha". Eidra berjingkrak senang saat menemukan ide untuk membuat suaminya keluar.


Eidra memandang Edgar dengan senyuman devil nya. Dia menyeringai licik kearah sang suami.


"Kenapa?". Edgar mengedipkan bahu nya ngeri ketika melihat tatapan sang istri.


Eidra langsung mengelitik pinggang Edgar dengan gemes.

"Hahahahaha. Geli-geli". Edgar memberontak sambil tertawa lepas.


"Rasakan ini Tuan suami". Eidra masih mengelitik pinggang suaminya.


"Hahahahaha". Edgar benar-benar tak bisa menahan tawanya. Gelitikkan Eidra membuatnya benar-benar geli. Sambil berusaha menahan tangan Eidra supaya berhenti mengelitiknya.


Alhasil tangan Edgar terlepas dari pintu. Hal itu menjadi kesempatan untuk Eidra membawa suaminya keluar.


"Horeeeee berhasil". Seru Eidra berjingkrak senang sambil mendorong kursi roda sang suami.


Edgar yang belum sadar masih saja tertawa. Dia belum menyadari jika sang istri sudah mendorong kursi rodanya keluar dari kamar.


"Hahahahaha". Padahal Eidra sudah tidak mengelitik pinggangnya. Sementara Eidra tersenyum penuh kemenangan. Tidak sia-sia otak cerdasnya, melawan sang suami.


Julio masih tercenggang ditempatnya yang membuat Julio menatap tak percaya adalah ketika melihat Edgar tertawa lepas. Sejak kejadian sepuluh tahun yang lalu Edgar tak pernah tertawa, jangan kan tertawa senyum saja tidak pernah bahkan berbicara pun hanya seperlunya saja.


Julio menggeleng tak percaya. Dia hanya melihat Eidra yang membawa sang suami menjauh dari kamarnya.


Tawa Edgar terhenti, ketika dia menyadari ada angin yang meniup bulu-bulu tangannya.


"Kau............"


"Sttttttt. Diam saja Tuan suami. Jangan protes. Sebaiknya lanjutkan tawamu". Celetuk Eidra.


"Kau.............". Edgar mengepalkan tangannya. Kenapa dia bisa dikalahkan istrinya yang kecil?


"Diamlah Tuan suami. Aku tidak akan memcelakaimu. Aku hanya ingin membawamu melihat taman di villa ini. Indah sekali Tuan suami, aku tak menyangka kau sangat hebat bisa membuat villa seindah ini". Ujar Eidra.


"Kau..........". Edgar menatap istrinya tajam.


Cupppppppppppppppp


Eidra mengecup bibir Edgar sekilas. Hal itu membuat Edgar membeku dikursi rodanya.


"Percayalah padaku Tuan suami. Ini demi kesembuhan mu". Dalam kebekuan dan keterkejutan nya, Edgar mengangguk dengan polosnya. Hal itu membuat Eidra tersenyum penuh kemenangan.


Semua pelayan di villa mewah itu tercenggang ketika melihat Eidra mendorong kursi roda suaminya sambil tersenyum ramah. Para pelayan wanita benar-benar terpesona melihat ketampanan Edgar. Mereka memang tidak pernah melihat Tuan Muda mereka itu selama sepuluh tahun.


Wajah Edgar tampak bersinar, putih dan bersih. Kulitnya halus seperti kulit bayi. Otot-otot perutnya juga terlihat jelas tercetak dari baju yang dipakai. Dia benar-benar tampan, sehingga membuat para pelayan yang tidak pernah melihat Edgar melonggo tak percaya. Seandainya pria ini tidak lumpuh, mungkin ketampanan nya sepuluh kali lipat dari yang ini.


Eidra membawa suaminya ke taman villa. Taman yang memang dulu didesain dengan cantik oleh Edgar. Bunga-bunga disana juga tampak terawat. Karena Julio memang mengkhususkan pekerja untuk merawat keindahan taman itu.


Bunga yang tertanam disana juga, bunga-bunga yang Edgar beli langsung dari luar negeri. Dia tidak suka bunga, namun dia suka melihat keindahan dan keharuman bunga itu. Ada pohon-pohon indah yang juga bertengger rapih di tepi taman. Hidup terjejer seperti barisan, memang sengaja ditanam Julio untuk mempercantik taman itu.


Eidra membawa suaminya mendekati kursi taman. Dia memasang alat stel untuk menahan roda suaminya. Lalu duduk disamping sang suami.


"Bagaimana Tuan suami?".


Edgar tak bergeming dia sibuk menelusuri isi taman. Taman yang dulu sering dia gunakan bersama sang kekasih menceritakan semua keluh kesahnya. Ya Edgar membuat taman ini memang dengan maksud dan tujuan tertentu. Dimana mantan kekasihnya yang menikah dengan sahabatnya sendiri, sangat menyukai bunga dan taman.


"Indahnya". Senyum Eidra menatap kedepan.


Edgar masih sibuk dengan pikirannya. Matanya berkaca-kaca. Taman ini tak berubah sama sekali. Namun hatinya kini sudah berubah dan mati. Kekasih yang selalu dia banggakan tega meninggalkan nya hanya karena dia lumpuh.


Eidra menatap Edgar yang sibuk dengan pikirannya. Dari wajah Edgar, Eidra bisa melihat bahwa suaminya sedang menjelajah ke masa lalu.


"Tuan Suami?". Eidra mengelus lengan pria itu dengan lembut "Aku tidak tahu apa yang sedang kau pikirkan. Aku hanya ingin mengatakan lepaskan apa harus dilepaskan, biarkan semuanya berlalu hilang dan pergi bersama waktu". Ucap Eidra. Seandainya suaminya tahu bahwa hidupnya jauh lebih menyedihkan dibanding Edgar.


Bersambung......


Ed & Ei


Kalian Bayangi aja sendiri mereka tarik-menarik ya😂😂😂


Bayangi ekspresi Edgar


Trus bayangin juga ekspresi Eidra.


lalu sinkronkan ekspresi Julio yang tercenggang.......😂😂😂🤣


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 14"